JAKARTA. Harga minyak menguat meski penurunan cadangan minyak Amerika Serikat (AS) tidak sebesar ekspektasi. Optimisme pasar terhadap hasil referendum Brexit mampu menjaga pergerakan harga minyak. Mengutip Bloomberg, Kamis (23/6) pukul 19.30 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Agustus 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 1,4% ke level US$ 49,85 per barel dibanding sehari sebelumnya. Analis PT SoeGee Futures, Nizar Hilmy memaparkan, harga minyak kembali naik setelah tergerus di hari Rabu (22/6). Energy Information Administration (EIA) merilis data cadangan minyak Amerika Serikat (AS) pekan lalu turun 917.000 barel atau lebih rendah dari proyeksi penurunan sebesar 1,3 juta barel. Angka tersebut juga berbeda dari American Petroleum Institute (API) yang merilis cadangan minyak AS pekan lalu turun hingga 5,2 juta barel.
Minyak melaju mendekati US$ 50 lagi
JAKARTA. Harga minyak menguat meski penurunan cadangan minyak Amerika Serikat (AS) tidak sebesar ekspektasi. Optimisme pasar terhadap hasil referendum Brexit mampu menjaga pergerakan harga minyak. Mengutip Bloomberg, Kamis (23/6) pukul 19.30 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Agustus 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 1,4% ke level US$ 49,85 per barel dibanding sehari sebelumnya. Analis PT SoeGee Futures, Nizar Hilmy memaparkan, harga minyak kembali naik setelah tergerus di hari Rabu (22/6). Energy Information Administration (EIA) merilis data cadangan minyak Amerika Serikat (AS) pekan lalu turun 917.000 barel atau lebih rendah dari proyeksi penurunan sebesar 1,3 juta barel. Angka tersebut juga berbeda dari American Petroleum Institute (API) yang merilis cadangan minyak AS pekan lalu turun hingga 5,2 juta barel.