Minyak melandai ke bawah US$ 88 per barel



SINGAPURA. Harga minyak melemah hari ini (30/11) ke bawah US$ 88 per barel. Harga terpukul oleh ketidakpastian pembahasan anggaran AS semalam yang dikhawatirkan mengancam penurunan permintaan dari negara peminum minyak terbanyak dunia itu.

Harga minyak mentah AS untuk pengantaran Januari turun 37 sen ke US$ 87,70. Berikut adalah faktor fundamental yang mempengaruhi pergerakan harga minyak hari ini:

* Juru bicara DPR AS John Boehner berkata baru tak ada perkembangan substantif dalam pembahasan fiscal cliff. Ia mengritik presiden Obama dan Partai Demokrat yang tak mau serius memasukkan pemangkasan anggaran di kesepakatan terakhir..


*Ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan di kuartal ketiga. Namun, belanja konsumen dan perusahaan direvisi lebih rendah.

* Senat AS menimbang sanksi ekonomi yang lebih besar atas Iran di sektor energi, pelabuhan, pengapalan, dan pembangunan kapal. Parlemen AS ingin mencari cara baru untuk menekan Iran agar tidak mengembangkan pengayaan uranium sehingga bisa dipakai sebagai senjata.

* Pemberontak Syria bertempur melawan pasukan yang setia pada Presiden Bashar al Assad di luar Damascus kemarin. Mereka memutus akses ke bandara internasional. Emirates dan Egyptair menghentikan penerbangan ke ibukota Syria.

* Wall Street ditutup naik setelah bergerak variatif terpengaruh komentar parlemen AS soal negosiasi fiscal cliff.

* Euro turun dari titik terkuat sebulan terhadap dollar AS kemarin setelah komentar Boehner memberi sentimen negatif penyelesaian fiscal cliff.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: