Minyak melejit ke level tertinggi enam pekan



NEW YORK. Harga minyak mentah melesat menyusul laporan penurunan stok di Amerika Serikat melebihi perkiraan.

Minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) di pasar Amerika, Rabu (19/7), melompat 1,6% ke posisi US$ 47,12 per barel. Ini harga tertinggi enam pekan atau sejak 6 Juni lalu. Bloomberg mencatat, di pasar Asia, Kamis (20/7) pukul 07.46 WIB, minyak WTI masih bertahan di level US$ 47,32 sebarel.

Sementara, minyak Brent tercatat naik 1,7% ke level US$ 49,68 per barel.


Energy Information Administration (EIA) melaporkan, stok minyak mentah AS turun 4,7 juta barel selama pekan yang berakhir 14 Juli. Ini melebihi perkiraan pasar yang memprediksi turun 3,2 juta barel.

"Laporan tersebut merupakan berita bagus bagi industri minyak karena persediaan menurun pada semua jenis, mulai dari minyak mentah hingga produk jadi, lebih dari 10 juta barel, "kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston seperti dilansir CNBC.

EIA menyebut stok sulingan turun 2,1 juta barel dan stok bensin turun 4,4 juta barel. Padahal analis menduga, akan terjadi kenaikan 1,2 juta barel sulingan dan bensin 0,7 juta barel.

Penurunan stok terjadi bahkan di saat EIA melaporkan produksi minyak AS naik menjadi 9,43 juta barel per hari (bpd), tertinggi sejak Juli 2015. Analis mengatakan, kenaikan produksi di AS telah mempersulit negara-negara anggota OPEC dan negara produsen lainnya untuk menjaga harga dengan pemangkasan produksi mereka.

"Produksi minyak mentah di AS dipertahankan naik, meskipun harga minyak tetap di bawah US$ 50 per barel," kata Abhishek Kumar, Analis Energi Senior di Global Gas Analytics Interfax Energy di London. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini