SYDNEY. Minyak diperdagangkan di dekat level terendah dalam sepekan. Harga emas hitam ini melorot, karena spekulasi tingginya suplai di AS.Minyak WTI untuk pengiriman Juli turun 11 sen ke posisi US$ 90,65 per barel pada perdagangan elektronik di Nymex pukul 10.40 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama juga melandai 10 sen ke US$ 90,76 per barel. Ini harga penutupan terendah sejak 24 Mei lalu.Sementara, minyak Brent untuk penyelesaian Juli juga melorot 22 sen ke posisi US$ 106,46 per barel di bursa ICE Futures Europe, London.Pasar berspekulasi, stok minyak AS bakal melonjak, sebelum Departemen Energi merilis data tersebut, besok. Hasil survei analis yang digelar Bloomberg memprediksi, stok bakal bertambah sebanyak 800.000 barel menjadi 383,3 juta barel per pekan lalu. Ini merupakan level tertinggi sejak 1990 silam."Permintaan dari AS dan zona euro sudah sangat lemah. Di masa mendatang, jika kejadian tak terduga soal suplai mulai terbatas,harga minyak akan tetap berada di kisaran US$ 90 per barel," kata David Lennox, analis Fat Prophets, di Sydney.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Spekulasi suplai tinggi, harga minyak melorot
SYDNEY. Minyak diperdagangkan di dekat level terendah dalam sepekan. Harga emas hitam ini melorot, karena spekulasi tingginya suplai di AS.Minyak WTI untuk pengiriman Juli turun 11 sen ke posisi US$ 90,65 per barel pada perdagangan elektronik di Nymex pukul 10.40 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama juga melandai 10 sen ke US$ 90,76 per barel. Ini harga penutupan terendah sejak 24 Mei lalu.Sementara, minyak Brent untuk penyelesaian Juli juga melorot 22 sen ke posisi US$ 106,46 per barel di bursa ICE Futures Europe, London.Pasar berspekulasi, stok minyak AS bakal melonjak, sebelum Departemen Energi merilis data tersebut, besok. Hasil survei analis yang digelar Bloomberg memprediksi, stok bakal bertambah sebanyak 800.000 barel menjadi 383,3 juta barel per pekan lalu. Ini merupakan level tertinggi sejak 1990 silam."Permintaan dari AS dan zona euro sudah sangat lemah. Di masa mendatang, jika kejadian tak terduga soal suplai mulai terbatas,harga minyak akan tetap berada di kisaran US$ 90 per barel," kata David Lennox, analis Fat Prophets, di Sydney.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News