Minyak membaik, ARTI bidik kontrak Timur Tengah



JAKARTA. Meningkatnya harga minyak membuat PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) akan lebih fokus menggarap bisnis pengelolaan minyak dan gas (migas) pada tahun ini, dibandingkan bisnis properti. ARTI akan mulai membidik kontrak-kontrak jasa dari Timur Tengah.

Sekretaris Perusahaan ARTI Martini U.D. Suarsa mengatakan, pendapatan dari lini bisnis jasa migas diperkirakan akan menyumbang 60% dari pendapatan perseroan. Ekspansi bisnis servis migas ini dilakukan melalui anak usahanya PT Lekom Maras.

"Waktu itu pernah coba Iran. Sekarang kami akan mencari proyek di negara-negara Timur Tengah lainnya, misalnya Dubai," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (2/2).


Namun, ia belum menyebutkan rencana belanja modal dan nilai kontrak yang dibidik. Akhir tahun lalu, ARTI membidik proyek Iranian Offshore Oil Company (IOOC). Nilai dari kontrak tersebut berkisar US$ 10 juta hingga US$ 20 juta.

Sementara itu di sektor properti, ARTI mengaku belum akan menambah ekspansi baru. Perseroan hanya akan fokus di proyek Ratu Prabu Tiga Residences di Pasar Minggu.

Proyek ini merupakan hotel dan apartemen mewah yang diperuntukan bagi ekspatriat. Proyek tersebut dibangun di atas lahan seluas 9.223 meter persegi dan akan terdiri atas 37 lantai, 108 kamar hotel, 61 unit apartemen, 40 unit apartemen sewa dan 7 suite mewah dengan nilai investasi mencapai US$ 150 juta.

Sebelumnya, proyek properti tersebut sempat dihentikan karena ada kendala di sisi perijinan. Perseroan juga tengah mencari peluang pendanaan eksternal seperti pinjaman bank ataupun penerbitan medium term notes (MTN).

"Proyek properti butuh belanja modal besar, sehingga, di bisnis ini kami hanya fokus dulu ke proyek Ratu Prabu 3. Sekarang masih cooling down dulu, dan mulai akan digenjot pada pertengahan tahun ini," ujarnya.

Hingga Kuartal III 2016, ARTI mencetak pendapatan sebesar Rp 169,19 miliar, masih turun dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp 211,5 miliar. Dus, laba bersihnya juga anjlok menjadi Rp 1,5 miliar dari sebelumnya Rp 14,14 miliar.

Saham ARTI turun 1,67% ke level Rp 59 per saham pada perdagangan Kamis (2/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie