Minyak mendaki dekati level US$ 49 sebarel



SINGAPURA. Harga minyak melonjak untuk hari ketiga disokong tanda-tanda anggota OPEC telah membuat kemajuan menuju finalisasi kesepakatan pemangkasan produksi.

Mengacu Bloomberg, Selasa (22/11), minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari naik sebanyak 57 sen menjadi US$ 48,81 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di US$ 48,73 pada 12:01 di Singapura.

Kontrak Desember berakhir Senin setelah naik US$ 1,80 menjadi ditutup pada US$ 47,49 per barel, penutupan tertinggi untuk harga bulan depan sejak 28 Oktober.


Sedangkan, minyak Brent untuk pengiriman Januari naik sebanyak 55 sen, atau 1,1 %, ke US$ 49,45 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak tersebut naik US$ 2,04, atau 4,4 %, ke US$ 48,90 per barel pada hari Senin, penutupan tertinggi sejak 28 Oktober.

Minyak telah kembali pulih level terendah delapan pekan pada 14 November. Di mana para negara pengekspor minyak memperbarui upaya diplomatik sebelum 30 November.

Rencananya memangkas output untuk pertama kalinya dalam delapan tahun dipersulit oleh komitmen Iran untuk meningkatkan produksi dan permintaan Irak untuk pengecualian untuk membantu mendanai perang dengan militan Islam.

"Sebuah kesepakatan OPEC akan mendorong minyak melalui US$ 50. Jika itu adalah kesepakatan verbal dengan semua lapisan non-mengikat, pasar akan mendapatkan positif sangat cepat. Kemudian bisa jatuh kembali ke level US$ 45 sampai US$ 46 per barel.,” kata Evan Lucas, analis IG LTd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto