Minyak mendekati level US$ 59 sebarel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak berjangka melemah tipis di pasar Asia, Senin (27/11). Meski demikian, harganya masih bergulir mendekati level tertinggi dua tahun.

Harga minyak cukup solid jelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya di Wina pada 30 November mendatang. Rusia memberi sinyal dukungan untuk memperpanjang kesepakatan pemangkasan produksi.

Mengutip Bloomberg, Senin pukul 08.45 WIB, harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Desember di Nymex turun tipis 0,33% ke level US$ 58,75 per barel. Akhir pekan lalu, harga minyak sempat menyentuh US$ 59,05 per barel, tertinggi dalam dua tahun.


Pasar juga mendapat dukungan dari penutupan jalur pipa keystone yang menghubungkan Kanada dan Amerika Serikat. Penutupan jalur itu akan mengurangi suplai minyak sebanyak 590.000 barel per hari (bpd), sehingga diekspektasikan bakal terjadi penurunan pasokan.

"WTI saat ini diperdagangkan mendekati US$ 59 per barel, sudah naik 38% sejak pertengahan Juni dan menjadikan minyak salah satu aset berkinerja terbaik selama periode tersebut," kata William O'Loughlin, analis Rivkin Efek seperti dilansir CNBC.

O'Loughlin menambahkan, dengan pertemuan OPEC pada pekan ini, para trader berharap adanya perpanjangan pemotongan produksi. "Namun, jika hasil pertemuan tidak sesuai ekspektasi, harga bakal turun dan volatilitas lebih tinggi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini