Minyak mengakhiri koreksi dua hari terakhir



JAKARTA. Harga minyak mengakhiri koreksi dalam dua hari terakhir setelah data industri menunjukkan penurunan stok minyak Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Rabu (9/8) pukul 20.22 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman September 2017 di New York Mercantile Exchange menguat 0,69% ke level US$ 49,51 per barel dibanding sehari sebelumnya. Minyak menanjak setelah tergerus 0,8% dalam dua sesi sebelumnya.

Data American Petrolium Institute (API) menunjukkan, stok minyak AS pekan lalu turun 7,8 juta barel. Hal ini sejalan dengan survei Bloomberg yang memprediksi adanya penurunan stok minyak AS. Sementara Energy Information Administration (EIA) meningkatkan perkiraan untuk produksi minyak AS tahun 2017 dan 2018.


Harga minyak berfluktuasi pada kisaran US$ 49 per barel bulan ini lantaran investor masih menimbang sentimen kenaikan pasokan global dengan penurunan produksi OPEC. Selasa pekan ini (8/8), OPEC menyatakan bahwa Irak, Uni Emirat Arab dan Kazakhstan yang tertinggal dalam pembatasan produksi telah menegaskan kembali komitmen mereka untuk melakukan pemangkasan.

"Pemulihan harga masih ini sepertinya mengantisipasi penurunan persediaan minyak mentah untuk keenam kalinya," kata Ole Sloth Hansen, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank A/S di Copenhagen, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (9/8). EIA akan merilis data stok minyak AS pekan lalu pada Rabu malam.

Berdasakan energi jangka pendek yang dirilis EIA, Selasa (8/8), produksi minyak mentah AS akan berada di angka rata-rata 9,35 juta barel per hari tahun ini. Angka tersebut naik dari bulan Juli sebesar 9,33 juta barel per hari. Rata-rata produksi minyak AS tahun depan diprediksi 9,91 juta barel per hari atau naik dari perkiraan sebelumnya di level 9,9 juta barel.

Survei Bloomberg memperkirakan laporan EIA akan menunjukkan penurunan stok minyak AS sebesar 2,2 juta barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati