DUBAI. Kian murahnya harga minyak dunia akan mendorong lebih banyak aksi merger dan akuisisi pada industri minyak dan gas pada tahun ini. Menurut perusahaan konsultan AT Kearney, sejumlah perusahaan terpaksa menjual saham mereka untuk menghindari kebangkrutan. Data Bloomberg Intelligence menunjukkan, pengajuan kebangkrutan di sektor energi mulai mendaki. Sementara itu, Richard Forrest, global lead partnet AT Kearney bilang, kemungkinan pihak pembeli adalah perusahaan private equity.
Memang, perusahaan minyak global saat ini tengah berupaya keras mempertahankan roda perusahaan agar tetap berputar. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, transaksi minyak dan gas pada tahun lalu melorot 37% seiring penurunan nilai transaksi sebesar 2,5% menjadi US$ 469 miliar. Merger dan akuisisi pun marak terjadi. Sebut saja Royal Dutch Shell Plc mengakuisisi BG Group Plc. Selain itu, ada pula Energy Transfer Equity LP mengakuisisi Williams Cos.