Minyak naik di atas US$85 per barel, Brent bersiap untuk kenaikan mingguan ketujuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak bertahan di dekat level tertinggi multi-tahun pada hari Jumat (22/10), menghapus beberapa kerugian sebelumnya di jam perdagangan Asia. Dengan kekhawatiran tentang pasokan yang ketat dan stok yang memicu sentimen bullish.

Melansir Reuters pukul 20.44 WIB, harga minyak mentah Brent naik 92 sen atau 1% menjadi US$85,53 per barel pada 1335 GMT, setelah sentuh level tertinggi tiga tahun pada Kamis di US$86,10. Harga minyak ditetapkan untuk kenaikan mingguan ketujuh.

Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,05 atau 1,3% mencapai US$ 83,55 per barel, tidak jauh dari level tertinggi tujuh tahun minggu ini. Nilai tersebut menuju kenaikan mingguan kesembilan.


Kenaikan harga minyak telah didorong oleh kekhawatiran tentang kekurangan batubara dan gas di China, India, dan Eropa, mendorong beberapa pembangkit listrik untuk beralih dari gas ke bahan bakar minyak dan solar.

Baca Juga: Harga minyak terkoreksi, dibayangi kenaikan kasus Covid-19 yang menghambat permintaan

Cuaca musim dingin di sebagian besar Amerika Serikat (AS) diperkirakan lebih hangat dari rata-rata, menurut perkiraan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional.

"Risiko kenaikan harga minyak adalah nyata dalam waktu dekat karena ada sedikit insentif untuk menjual di tengah krisis energi global di mana OPEC+ diam-diam duduk di sela-sela pasokan," kata Analis Pasar Minyak Senior Rystad Louise Dickson.

Minyak mentah AS mendapat dukungan pada pekan ini karena investor mengamati stok minyak mentah yang rendah di pusat penyimpanan AS di Cushing, Oklahoma.

Data Administrasi Informasi Energi AS pada hari Rabu menunjukkan, stok minyak mentah di Cushing turun menjadi 31,2 juta barel, level terendah sejak Oktober 2018.

"Permintaan bensin Amerika tampaknya mengalami musim panas di India," kata analis PVM dalam sebuah catatan, menunjuk pada permintaan tersirat tertinggi untuk tahun ini sejak 2007 meskipun harga pompa tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto