Minyak Nentah AS Naik Lebih dari 2% Karena Kekhawatiran Badai Francine



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak stabil pada pagi ini setelah kemarin berbalik menguat 2%. Kemarin, harga minyak naik lebih dari 2% didorong oleh kekhawatiran akan penutupan produksi yang lama di wilayah minyak lepas pantai Amerika Serikat (AS), yang dilalui Badai Francine dalam perjalanan menuju daratan di Louisiana.

Kamis (12/9) pukul 7.24 WIB, harga minyak WTI kontrak Oktober 2024 di New York Mercantile Exchange stabil di US$ 67,31 per barel. Kemarin, harga minyak acuan AS ini naik 2,37%.

Sedangkan harga minyak Brent kontrak November 2024 di ICE Futures pagi ini menguat 0,1% ke US$ 70,68 per barel. Kemarin, harga minyak acuan internasional ini menguat 2,05%.


Harga minyak mengabaikan peningkatan persediaan minyak mentah yang dilaporkan oleh Badan Informasi Energi AS atau Energy Information Administration (EIA) pada Rabu pagi. Menurut data EIA, persediaan minyak mentah naik 833.000 barel menjadi 419,1 juta barel dalam minggu yang berakhir 6 September dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 987.000 barel.

Persediaan minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, turun 1,7 juta barel dalam seminggu.

Baca Juga: Sebelum Isi Bensin, Cek Dulu Harga BBM Pertamina, Shell, BP dan Vivo Kamis (12/9)

"Peningkatan persediaan minyak mentah yang agak tidak menggembirakan telah dibayangi oleh satu penarikan lagi di Cushing," kata Matt Smith, analis minyak utama untuk Kpler seperti dikutip Reuters.

"Data EIA menunjukkan persediaan Cushing sekarang menarik sembilan dari 10 minggu terakhir, turun ke level terendah sejak awal November tahun lalu," imbuh dia.

Kedua patokan minyak anjlok pada hari Selasa, dengan Brent jatuh di bawah US$ 70 ke harga terendah sejak Desember 2021 dan minyak mentah AS turun ke level terendah sejak Mei 2023. Harga minyak tertekan pada perdagangan Selasa, setelah OPEC merevisi turun perkiraan pertumbuhan permintaan minyak 2024 untuk kedua kalinya.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Migas Pasca Proyeksi Permintaan Minyak Global Dipangkas

Kekhawatiran tentang Badai Francine yang mengganggu produksi di Amerika Serikat, produsen minyak terbesar di dunia, juga memberikan dukungan, kata analis lainnya.

"Minggu depan saya menduga statistik akan terpengaruh oleh Badai Francine yang mengganggu aliran tanker melalui Teluk Meksiko," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates.

Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS mengatakan 39% produksi minyak mentah di Teluk Meksiko ditutup pada hari Rabu karena perusahaan mengevakuasi kru dari jalur Francine.

Biro tersebut juga mengatakan 49% produksi gas alam dari Teluk ditutup oleh badai tersebut. Teluk Meksiko utara yang diatur AS menyumbang 15% dari total produksi minyak mentah AS dan 2% dari produksi gas alam kering, menurut EIA.

Selanjutnya: Jadwal SIM Keliling Surabaya Hari ini (12/9), Cek juga Syarat dan Biaya Perpanjang

Menarik Dibaca: Promo 9.9 Edisi 9-13 September 2024, Buy 2 Get 2 di Pepper Lunch, Kimukatsu & RotiO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati