Minyak perlahan naik ke US$ 43 per barel



JAKARTA. Harga minyak mentah berhasil rebound dari level terendahnya dalam dua pekan terakhir. Setelah kekhawatiran pasokan dari Kanada terganggu, kini pasar dibuat cemas oleh dugaan terganggunya pasokan minyak mentah dari Nigeria.

Mengutip Bloomberg, Selasa (10/5) pukul 17.50 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2016 di New York Mercantile Exchange terbang 0,99% ke level US$ 43,06 per barel dibanding hari sebelumnya.

Sejak pekan lalu terjadi penyerangan terhadap infrastruktur minyak di Nigeria. Terhitung sekitar 900.000 barel produksi per hari terpaksa diberhentikan akibat serangan ini. Serangan dilakukan ke beberapa platform lepas pantai di Nigeria.


Di Kanada sendiri diperkirakan terjadi kekurangan sekitar 40% produksi minyak atau setara 1 juta barel per hari akibat kebakaran yang terjadi di ladang minyak Alberta. Memang mulai hari pekerjaan tambangan minyak sudah dilakukan kembali, tapi itu tidak lantas membuat operasional berfungsi maksimal.

“Saat ini kekurangan pasokan dari Nigeria dan Kanada menyeimbangkan keadaan pasokan di pasar setelah Iran dan Arab Saudi yang terus menggenjot produksinya,” jelas Giovanni Staunovo, Analis UBS Group AG di Zurich, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (10/5).

Untuk sesaat keseimbangan ini menjadi katalis positif bagi pergerakan harga minyak mentah WTI. Dukungan lainnya bagi harga juga datang dari rencana Ekuador dan Venezuela untuk melakukan pertemuan membahas harga dan produksi minyak saat ini.

Pertemuan ini dilakukan sebelum pertemuan OPEC Juni 2016 mendatang. Tentunya ini memberikan harapan positif bagi pasar terhadap harga minyak WTI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto