JAKARTA. Ini berita baik bagi pengusaha perkebunan sawit dan produsen minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) Indonesia. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan anggota APEC menyetujui usulan Indonesia agar CPO masuk dalam daftar produk ramah lingkungan (EG list). Hal itu tercapai dalam sesi persidangan di tingkat menteri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2013 di Nusa Dua, Bali. Sebenarnya, pemerintah Indonesia sudah lama mengusulkan komoditas hasil perkebunan seperti CPO dan karet ke daftar produk ramah lingkungan. Bila persetujuan tingkat menteri ini bisa gol di tingkat kepala pemerintahan, tarif bea masuk produk ini hanya akan mencapai 5% di negara Anggota APEC. Pada APEC tahun lalu di Vladivostok, Rusia, pembahasan mengenai CPO kandas karena Amerika Serikat (AS) meminta penundaan. Negara-negara Eropa dan AS sering mempersoalkan kelestarian lingkungan dari aneka produk perkebunan Indonesia.
Minyak sawit jadi produk ramah lingkungan
JAKARTA. Ini berita baik bagi pengusaha perkebunan sawit dan produsen minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) Indonesia. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan anggota APEC menyetujui usulan Indonesia agar CPO masuk dalam daftar produk ramah lingkungan (EG list). Hal itu tercapai dalam sesi persidangan di tingkat menteri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2013 di Nusa Dua, Bali. Sebenarnya, pemerintah Indonesia sudah lama mengusulkan komoditas hasil perkebunan seperti CPO dan karet ke daftar produk ramah lingkungan. Bila persetujuan tingkat menteri ini bisa gol di tingkat kepala pemerintahan, tarif bea masuk produk ini hanya akan mencapai 5% di negara Anggota APEC. Pada APEC tahun lalu di Vladivostok, Rusia, pembahasan mengenai CPO kandas karena Amerika Serikat (AS) meminta penundaan. Negara-negara Eropa dan AS sering mempersoalkan kelestarian lingkungan dari aneka produk perkebunan Indonesia.