Minyak turun dipicu proyeksi kenaikan produksi AS



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak di pasar global turun, meski persediaan di Amerika Serikat (AS) berkurang. Ada kekhawatiran produksi minyak AS akan meningkat di tengah tren penguatan harga minyak.

Mengutip CNBC, Kamis (18/1), harga minyak Brent turun 7 sen menjadi US$ 69,31 pukul 02.39 ET, setelah sempat tumbang ke US$ 68,80 per barel di awal sesi. Pada Senin lalu, minyak Brent sempat bertengger di US$ 70.37, tertinggi sejak Desember 2014.

Sementara, Bloomberg mencatat, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Februari di Nymex berakhir turun 0,47% menjadi US$ 63,80 per barel pada Kamis (18/1). Di pasar elektronik Asia, harga WTI lanjut melemah di US$ 63,60 sebarel pada Jumat (19/1) pukul 07.55 WIB.


Analis mengatakan minyak sudah reli sejak awal tahun, sehingga mungkin akan kehabisan tenaga. "Keuntungan sekarang terbatas untuk harga minyak. Produsen minyak AS akan meningkatkan produksi dalam beberapa bulan mendatang," kata Fawad Razaqzada, analis pasar Forex.com, seprti dilansir CNBC.

Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan persediaan minyak mentah AS turun 6,9 juta barel pada pekan yang berakhir 12 Januari menjadi 412,7 juta barel. Ini penurunan mingguan keenam berturut-turut.

OPEC dalam laporan bulanan yang dirilis Kamis, menaikkan perkiraan pasokan minyak dari non-anggota pada 2018. "Harga minyak yang lebih tinggi mendorong lebih banyak pasokan ke pasar, terutama dari Amerika Utara dan menyebabkan harga bergerak sempit," kata OPEC dalam laporan bulanan.

Laporan OPEC ini sesuai dengan perkiraan EIA sebelumnya. Selasa lalu, EIA memperkirakan produksi minyak AS akan terus meningkat pada Februari dengan produksi dari shale oil meningkat 111.000 barel per hari (bph). Produksi total minyak AS diproyeksikan bisa mencapai 10 juta bph pada Februari mendatang dan 11 juta bph pada tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini