Minyak turun ke US$ 41, pasca sentuh rekor 4 bulan



SINGAPURA. Minyak turun dari level tertinggi lebih dari empat bulan di tengah ramainya spekulasi kemungkinan hasil dari pertemuan produsen utama minyak membahas pembekuan. Di sisi lain, stok minyak Amerika Serikat (AS) menunjukkan bertambah pada pekan lalu.

Minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun sebanyak 90 sen ke level US$ 41,27 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level US$ 41,35 pada pukul 02:46 siang waktu Singapura, Rabu (13/4).

Minyak jenis ini naik US$ 1,81 ke level US$ 42,17 pada hari Selasa (12/4), yang merupakan penutupan tertinggi sejak 25 November.


Sedangkan, minyak Brent untuk pengiriman Juni kehilangan 90 sen, atau 2 % ke level US$ 43,79 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Sebelumnya, Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh tidak akan menghadiri pertemuan produsen di Doha pada 17 April nanti dan sebagai gantinya akan mengirim perwakilan.

Sekretaris pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan ia masih melihat harapan dalam kesepakatan pembatasan produksi terlepas dari posisi Iran, menyusul pembicaraan antara Menteri Energi Rusia Alexander Novak dan rekan Saudi nya.

Sementara, stok minyak AS naik 6,2 juta barel pekan lalu, American Petroleum Institute mengatakan dalam laporan. Data pemerintah Rabu diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 1 juta barel, menjaga stok tetap berada di dekat level tertinggi sejak 1930.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto