Minyak turun setelah China ketatkan kebijakan moneter



JAKARTA. Harga minyak mentah turun dari level tertinggi 30 bulan di New York. Minyak terkoreksi akibat spekulasi penurunan permintaan BBM di China dan Amerika sebagai konsumen energi terbesar di dunia.

Minyak futures turun sebanyak 0,6% setelah China menaikkan harga jual BBM. Kenaikan juga disusul oleh persediaan minyak AS yang naik selama seminggu kelima ke 357,7 juta barel.

"Biasanya, ketika China menaikkan suku bunga akan memiliki beberapa dampak ke pasar. Hal itu merupakan pertanda bahwa pemerintah melakukan pengetatan kebijakan moneter," ujar Serene Lim, analis Australia & New Selandia Banking Group Ltd di Singapura.


Minyak mentah pengiriman Mei turun 60 sen menjadi US$ 108,23 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak berada di US$ 108,44 jam 1:54 pm waktu Singapura.

Minyak jenis Brent pengiriman Mei turun 39 sen atau 0,3% menjadi US$ 121,91 per barel di bursa Futures yang berbasis di London ICE Eropa. Padahal kemarin, kontrak tersebut sempat naik 8 sen menjadi US$ 122,30 yang merupakan level tertinggi sejak 1 Agustus 2008.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: