KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tengah tertekan karena meningkatnya cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS), namun harga minyak mentah disinyalir akan bergerak naik. Sejumlah katalis masih berpeluang menyokong harga menuju tren positif. “Prospek jangka pendek ada potensi kenaikan karena Energy Information Administration (EIA) melaporkan adanya outlook permintaan meningkat menjadi 1,5 juta barel per hari,” kata Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures kepada Kontan.co.id, Rabu (24/1). Menurutnya, perbaikan ekonomi global secara tidak langsung bisa mendorong permintaan minyak ke level yang lebih tinggi. Apalagi sejauh ini, IMF juga telah merevisi pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,2% menjadi 3,9% untuk tahun ini.
Minyak WTI berpeluang tembus US$ 70 sebarel
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tengah tertekan karena meningkatnya cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS), namun harga minyak mentah disinyalir akan bergerak naik. Sejumlah katalis masih berpeluang menyokong harga menuju tren positif. “Prospek jangka pendek ada potensi kenaikan karena Energy Information Administration (EIA) melaporkan adanya outlook permintaan meningkat menjadi 1,5 juta barel per hari,” kata Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures kepada Kontan.co.id, Rabu (24/1). Menurutnya, perbaikan ekonomi global secara tidak langsung bisa mendorong permintaan minyak ke level yang lebih tinggi. Apalagi sejauh ini, IMF juga telah merevisi pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,2% menjadi 3,9% untuk tahun ini.