JAKARTA. Meski sudah bergulir di bawah level US$ 52 per barel namun harga minyak WTI masih mampu catatkan kenaikan di perdagangan hari ini. Pendukung utamanya datang dari laporan penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat. Mengutip Bloomberg, Kamis (19/1) pukul 19.25 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2017 di New York Mercantile Exchange terangkat 0,57% ke level US$ 51,65 per barel dibanding hari sebelumnya. American Petroleum Institute melaporkan terjadi penurunan stok minyak AS sebesar 5,04 juta barel pekan lalu. Saat ini pelaku pasar sedang menanti rilis data Energy Information Administration (EIA) yang akan rilis malam nanti. Apabila mencatatkan penurunan yang sejalan dengan API, maka harga minyak WTI berpotensi jaga kenaikan.
Minyak WTI rebound dibantu katalis dari AS
JAKARTA. Meski sudah bergulir di bawah level US$ 52 per barel namun harga minyak WTI masih mampu catatkan kenaikan di perdagangan hari ini. Pendukung utamanya datang dari laporan penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat. Mengutip Bloomberg, Kamis (19/1) pukul 19.25 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2017 di New York Mercantile Exchange terangkat 0,57% ke level US$ 51,65 per barel dibanding hari sebelumnya. American Petroleum Institute melaporkan terjadi penurunan stok minyak AS sebesar 5,04 juta barel pekan lalu. Saat ini pelaku pasar sedang menanti rilis data Energy Information Administration (EIA) yang akan rilis malam nanti. Apabila mencatatkan penurunan yang sejalan dengan API, maka harga minyak WTI berpotensi jaga kenaikan.