Minyakita Masih Sulit Ditemukan di Pasar Palmerah Jakarta Barat



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Produk MinyaKita masih sulit ditemukan di Pasar Palmerah, Jakarta Barat.  Berdasarkan pemantauan Kontan.co.id pada Minggu (19/2), produk MinyaKita tak banyak terlihat di kios pedagang Pasar Palmerah.

Pedagang Pasar Palmerah Coki mengungkap bahwa stok MinyaKita mulai langka sejak awal tahun kemarin dan masih berlanjut hingga saat ini. Bahkan, menurut pengakuannya sejak satu bulan lalu penjualan Minyakita dijual secara bundling atau dipaketkan dengan produk lain oleh distributor.

"Terus kemarin harganya dari distributor juga dapetnya Rp 13.500 per liter, tipis banget untungnya kalau di jual Rp 14.000 sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET)," kata Coki saat ditemui Kontan.co.id, di Pasar Palmerah, Minggu (19/2).


Baca Juga: Di Kaltim, Wamendag Masih Temui MinyaKita Dijual di Atas Harga Eceran Tertinggi

Dengan stok yang terbatas, pihaknya juga terpaksa menerapkan pembatasan pembelian pada pelangganya sejak satu bulan lalu.

"Saya batasin 1 liter per pelanggan, kalau yang sudah langganan 2 liter karena biar pelanggannya tidak kabur," papar Coki.

Selanjutnya, Saiful yang juga salah satu pedagang di Palmerah, pihaknya mengaku sudah satu bulan ini tidak berjualan produk MinyaKita. Selain langka, alasanya tidak menjual karena harga MinyaKita dari distributor sudah tidak lagi sesuai HET yang ditetapkan.  

"Sekarang ada tapi harganya sudah diatas Rp 14.000 kalau dijual karena dari distributor resminya juga lagi mahal," papar Saiful.

Sementara Anly juga mengatakan hal yang serupa. Ia mengatakan bahwa produk MinyaKita sudah sulit ditemukan sejak awal tahun lalu.

Namun, ia mengaku bahwa tokonya sudah mulai mendapatkan pasokan MinyaKita sejak satu minggu ini. Meski begitu menurutnya distributor hanya memberikan pada toko - toko yang sudah berlangganan saja.

"Dibatasi juga per toko lima karton, kita jual nya juga dibatasi," tambah Anly.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas berjanji akan menambah produksi MinyaKita menjadi 450 ribu ton dari sebelumnya 300 ribu ton. Ia mengatakan hal ini agar produk MinyaKita kembali membanjiri pasar pasar tradisional.

Baca Juga: Ditemukan MinyaKita Dikemas Ulang, Masyarakat Diminta Waspada

Selain itu ia juga telah melarang penjualan Minyakita di ritel modern hingga pasar tradisional.

"Hingga Lebaran, suplai Minyakita diutamakan untuk pasar rakyat. Minyakita tidak boleh dijual lebih dari harga eceran tertinggi dan akan diawasi Satgas Pangan,” kata Mendag Zulhas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto