JAKARTA. Masyarakat Ilmu Perunggasan Indonesia (MIPI) menyatakan, wabah flu burung atau avian influenza (H5N1) yang menyerang itik di Indonesia disebabkan oleh virus yang berkembang di Indonesia. MIPI membantah, ada virus H45N1 yang dibawa oleh itik impor ke dalam negeri. Desianto Budi Utomo, Ketua MIPI yang juga perwakilan dari PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk menyatakan, impor unggas ke Indonesia sudah higienis dan hanya untuk grand parent stock (GPS), parent stock (PS) dan bibit ayam yang akan menghasilkan anak ayam (day old chicken/DOC). Impor unggas itu datang dari Amerika Serikat dan Eropa. "Justru unggas yang berasal dari sinilah (unggas lokal) yang terkena penyakit," kata Desianto, di Jakarta, Rabu (12/12). Desianto berdalih, impor unggas termasuk itik yang selama ini terjadi masih masuk kategori higinies alias sehat.
MIPI bantah itik impor terkontaminasi virus H5N1
JAKARTA. Masyarakat Ilmu Perunggasan Indonesia (MIPI) menyatakan, wabah flu burung atau avian influenza (H5N1) yang menyerang itik di Indonesia disebabkan oleh virus yang berkembang di Indonesia. MIPI membantah, ada virus H45N1 yang dibawa oleh itik impor ke dalam negeri. Desianto Budi Utomo, Ketua MIPI yang juga perwakilan dari PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk menyatakan, impor unggas ke Indonesia sudah higienis dan hanya untuk grand parent stock (GPS), parent stock (PS) dan bibit ayam yang akan menghasilkan anak ayam (day old chicken/DOC). Impor unggas itu datang dari Amerika Serikat dan Eropa. "Justru unggas yang berasal dari sinilah (unggas lokal) yang terkena penyakit," kata Desianto, di Jakarta, Rabu (12/12). Desianto berdalih, impor unggas termasuk itik yang selama ini terjadi masih masuk kategori higinies alias sehat.