Mirae Aset Sekuritas Dorong Investasi ke Sektor ESG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mirae Asset Securities Co Ltd (Korea Headquarter) dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menandatangani kerja sama dengan Kalbis Institute sebagai bagian dari gerakan inklusi keuangan dan investasi di pasar modal dengan menerapkan environmental, social and governance (ESG).

Chairman & CEO Mirae Asset Securities Co Ltd Choi Hyun Man menyebut, pihaknya siap mengusung praktik ESG dalam perusahaan.

“Kami telah menandatangani RE100 untuk mempraktikkan manajemen yang ramah lingkungan, dan juga memperluas area investasi kami ke isu perubahan iklim,” ujar Choi Hyun Man dalam sambutan penandatanganan kerja sama pada acara Economic Seminar by Mirae Asset Sekuritas Indonesia Jumat (12/5).


Sebagai informasi, RE100 adalah kumpulan perusahaan yang berkomitmen 100% menggunakan energi terbarukan bagi kegiatan operasionalnya. Salah satu dari komitmen RE100 adalah menargetkan penggunaan 100% listrik terbarukan.

Baca Juga: Indeks Berlabel Hijau Melaju, Pantau Rekomendasi Saham Pilihan Berikut Ini

Berlandaskan ESG, Choi Hyun Man mengatakan, secara aktif akan mendukung nasabah dan rekan kerja untuk meningkatkan sistem menuju karbon-netral, dengan mengakumulasikan pengetahuan dari industri energi terbarukan.

Governor of the Financial Supervisory Service Korea Lee Bok Hyun menyebutkan, saat ini ESG menjadi agenda utama di seluruh dunia, termasuk di industri keuangan Korea Selatan. Ia menilai ESG adalah tugas bersama seluruh lembaga keuangan untuk menjaga pertumbuhan jangka panjang di industri keuangan.

“Di Korea Selatan, kemajuan pasar keuangan kami dimungkinkan oleh dorongan peluang investasi yang besar dan penekanan menyeluruh pada perlindungan investor," katanya.

Dalam acara yang sama, Senior Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, saat ini iklim investasi di Indonesia sangat menarik bagi investor global, terutama dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan dukungan beberapa faktor.

“Faktor positif untuk pertumbuhan ekonomi itu adalah dari inflasi yang stabil, perbaikan mobilitas masyarakat, dan kebijakan yang akomodatif," jelasnya.

Terkait dengan kebijakan investasi dan ESG, Rully mencermati, saat ini kebijakan pemerintah sudah fokus mendorong investasi melalui sektor-sektor prioritas yang memiliki nilai tambah.

Saat ini, kata dia, proyek strategis nasional (PSN) sudah sejalan dengan agenda ESG nasional, seperti program ketenagalistrikan (pengembangan infrastruktur, PLTS atap/rooftop solar power plant nasional), pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dari hulu ke hilir.

Untuk pengembangan pabrik baterai EV, Rully mengatakan, saat ini pemerintah sudah mengembangkan pabrik smelter nikel di Halmahera Timur dan di Pomalaa.

Baca Juga: Indeks Ramah Lingkungan Lampaui IHSG, Intip Rekomendasi Sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat