Mirae Asset dan Bank DBS Rilis RDN, Targetkan 1 Juta Investor Baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank DBS Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meluncurkan layanan Rekening Dana Nasabah (RDN), Selasa (24/9). 

Layanan ini diinisiasi untuk memudahkan investasi dan literasi pasar modal serta menargetkan untuk merangkul satu juta investor baru di pasar modal dalam lima tahun ke depan. 

Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom mengatakan, kehadiran RDN yang diinisiasi oleh Bank DBS Indonesia dan Mirae Asset merupakan salah satu wujud komitmen dalam mendukung upaya demokratisasi kekayaan (wealth democratization). 


RDN ini dinilai bisa memberi kemudahan bagi nasabah untuk menavigasi masa depannya dalam menangkap peluang investasi. 

“Melalui RDN ini, kami berharap dapat memperkuat dan memajukan pasar modal di Indonesia,” ujarnya dalam peluncuran RDN DBS Indonesia dan Mirae Asset Sekuritas, Selasa (24/9).

Baca Juga: Penetrasi Kartu Kredit di Indonesia Masih Rendah

Melfrida menambahkan, upaya tersebut dilakukan DBS Indonesia dengan semangat untuk menjadi Trusted Wealth Manager dengan beragam solusi investasi cerdik, aman, andal, dan relevan.

Layanan RDN oleh Bank DBS Indonesia dan Mirae Asset menawarkan layanan dengan satu akun pembayaran untuk semua aktivitas pasar modal yang dapat diakses melalui aplikasi Mirae Asset dan aplikasi digibank by DBS. Produk ini juga memberikan beragam keuntungan seperti suku bunga kompetitif, tanpa saldo minimum, dan bebas biaya admin.

Pada Juli lalu, Bank DBS Indonesia ditunjuk oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk menjadi Bank Administrator RDN dan Bank Pembayaran. 

Pada periode 2024-2029, seluruh bank administrator RDN juga akan berperan menjadi bank pembayaran KSEI, sehingga dapat menjalankan fungsi penyelesaian transaksi efek di pasar modal dan memberikan alternatif penyediaan fasilitas intraday kepada perusahaan efek.

Sebagai bank administrator RDN, kemitraan Bank DBS Indonesia dengan Mirae Asset ini bertujuan untuk menyediakan akses yang lebih cepat dan efisien bagi nasabah untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. 

“Hal tersebut juga menunjukkan sinergi yang kuat antara industri pasar modal dan perbankan dalam mendukung pengembangan, pendalaman pasar, serta peningkatan inklusi keuangan,” kata Melfrida.

Untuk mendukung penyelesaian transaksi pasar modal, Bank DBS Indonesia sebagai bank pembayaran menyediakan solusi bisnis bagi perusahaan sekuritas melalui IDEAL Connect. Aplikasi ini ditujukan sebagai solusi perbankan digital dengan skema host-to-host untuk korporasi. 

Head of Global Transaction Services PT Bank DBS Indonesia Dandy Indrawardhana Pandi mengatakan, solusi bisnis digital Bank DBS Indonesia telah dilengkapi dengan fitur-fitur terdepan untuk sepenuhnya mendukung kemampuan transaksi yang optimal.

“Dengan pengukuhan sebagai Bank Pembayaran oleh KSEI, kami optimis dapat mendukung perusahaan sekuritas untuk mengelola kebutuhan pembayaran dengan lebih efisien,” kata Dandy dalam kesempatan sama.

Kinerja pasar modal terus memperlihatkan pertumbuhan positif, salah satunya ditunjukkan dengan pertumbuhan jumlah investor. Berdasarkan data KSEI per Juni 2024, jumlah investor di pasar modal telah mencapai 13 juta investor dengan rata-rata transaksi harian sebesar Rp 12,3 triliun. 

Rata-rata pertumbuhan investor dibukukan 38,7% per tahun sejak 2020, dengan 99% didominasi individu lokal.

Sejalan dengan data tersebut, riset YouGov untuk Bank DBS Indonesia pada 2023 menunjukkan bahwa 31% masyarakat dari kelas atas memprioritaskan berinvestasi setelah menabung (51%) dalam mengelola asetnya. 

Studi yang sama mencatat 41% masyarakat menggunakan aplikasi online untuk mengakses layanan finansial, menggarisbawahi pentingnya integrasi investasi dengan teknologi.

Baca Juga: DBS Indonesia Bidik Pertumbuhan Jumlah Nasabah Wealth Dua Digit Tahun Ini

Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tomi Taufan mengatakan, Mirae Asset Indonesia telah memiliki berbagai pelayanan investasi seperti perantara perdagangan efek, underwriting, reksa dana, obligasi, Exchange-Traded Fund (ETF), dan priority wealth management. 

Pada 2023, Mirae Asset menjadi salah satu sekuritas dengan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) terbesar yaitu di kisaran angka Rp1,4 triliun dalam setahun terakhir.

Selain itu, Mirae Asset menjadi anggota bursa teraktif di pasar saham karena memiliki salah satu volume dan frekuensi perdagangan yang terbesar pada 2021, 2022, dan 2023. Saat ini, Mirae Asset memiliki izin sebagai Perantara Pedagang Efek (PPE), Penjamin Emisi Efek (PEE), dan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).

Tomi menuturkan, peluncuran RDN ini bisa menambahkan optimisme dan antusiasme dalam kerja sama bersama Bank DBS Indonesia yang kini sudah memiliki lisensi RDN dan bank pembayaran.

Kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas lini produk investasi yang dapat dimanfaatkan nasabah dalam mengelola kekayaan dan mencapai aspirasi finansialnya. 

“Saat ini, kami bersama-sama Bank DBS Indonesia juga sedang mengembangkan fitur multi-currency (IDR dan USD) untuk RDN ini demi membuka peluang investasi baru bagi masyarakat dan memberikan manfaat yang signifikan bagi para investor,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Peluncuran ini turut dihadiri Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sunandar, Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Dharma Setyadi, Direktur PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Antonius Herman Azwar, serta jajaran manajemen Bank DBS Indonesia dan Mirae Asset lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat