KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan industri semen pada Juli terpantau positif. Momentum pertumbuhan itu diperkirakan akan berlanjut di sisa semester II ini. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andreas Kristo Saragih memaparkan, industri semen domestik mencatatkan konsumsi yang kuat pada bulan Juli 2024 mencapai 6,2 juta ton. Secara bulanan tumbuh 14,1% MoM dan secara tahunan tumbuh 3,8% YoY. Ia berpandangan, pertumbuhan konsumsi tahunan yang solid didorong oleh kondisi cuaca yang lebih kering, masuknya Semen Grobogan, dan percepatan penyelesaian proyek-proyek infrastruktur. Sementara itu, dampak normalisasi dari penyesuaian harga yang dilakukan pada bulan Mei 2024 mendukung konsumsi semen bulanan.
Masuknya semen Grobongan menjadi pendorong pertumbuhan lantaran konsumsi tanpa memasukkan volume dari Semen Grobogan sebesar 5,85 juta ton atau tumbuh 0,8% YoY dan 11,9% MoM. Sehingga, estimasi volume dari Semen Grobogan sebesar 170 ribu ton.
Baca Juga: Volume Penjualan Naik Tipis, Intip Prospek Saham Sektor Semen Semen curah tetap menjadi pendorong utama konsumsi semen di Juli 2024, dengan pertumbuhan YoY dan MoM yang signifikan sebesar 15,5% menjadi 1,91 juta ton, meningkatkan kontribusinya sebesar 3,2 poin YoY dan 0,4 poin MoM menjadi 31,7%. "Secara khusus, ini merupakan kontribusi semen curah tertinggi sejak awal tahun (YTD)," tulisnya dalam riset, Kamis (29/8). Di sisi lain, daya beli masyarakat yang lemah di tengah kenaikan suku bunga acuan menyebabkan kontraksi YoY sebesar 0,9% pada volume semen kantong. Sementara dampak normalisasi dari penyesuaian harga kantong di bulan Mei telah mendukung pertumbuhan konsumsi kantong bulanan sebesar 13,5% YoY menjadi 4,11 juta ton. Dari sisi geografis, baik Jawa dan Luar Jawa melaporkan konsumsi semen bulanan dan tahunan yang positif. Konsumsi semen di Jawa tumbuh sebesar 4,8% YoY dan 9,9% MoM menjadi 3,13 juta ton, melampaui volume konsumsi semen di luar Jawa yang sebesar 2,89 juta ton atau tumbuh 2,7% YoY dan 19% MoM. Semua wilayah di Jawa, kecuali Jawa Timur, melaporkan pertumbuhan volume tahunan dan bulanan yang positif dengan kontributor utama adalah Jawa Barat sebesar 0,94 juta ton, tumbuh 4% YoY dan +16,6% MoM. Proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) mendukung konsumsi semen di Kalimantan sebesar 0,55 juta ton, tumbuh 21,5% YoY dan 15,9% MoM.
Baca Juga: Upaya Semen Indonesia (SIG) Dukung Pemerintah Lewat Pembangunan Infrastruktur Desa "Secara keseluruhan, perbandingan antara Jawa dan Luar Jawa mencapai 52% berbanding 48%, dibandingkan dengan 51,4% berbanding 48,6% pada periode yang sama tahun lalu dan 53,9% dibandingkan 46,1% pada bulan sebelumnya," paparnya. Secara kumulatif, hingga Juli 2024 konsumsi semen domestik tumbuh 2,5% YoY menjadi 34,04 juta ton. Konsumsi semen YTD didorong oleh semen curah dan Jawa. Semen curah tumbuh sebesar 13,6% YoY menjadi 10,37 juta ton, Sementara volume semen kantong mengalami kontraksi sebesar 1,8% YoY menjadi 23,67 juta ton. Dengan begitu kontribusi volume semen curah meningkat sebesar 3 poin YoY menjadi 30,5%. "Kami mengaitkan peningkatan kontribusi semen curah dan pertumbuhan volume semen kantong yang negatif dengan beberapa faktor, yaitu penyelesaian proyek infrastruktur dan daya beli ritel yang lemah," terangnya.
Baca Juga: Pemerintah Terus Kebut Proyek Strategis Nasional Jawa melaporkan tingkat pertumbuhan konsumsi semen yang lebih tinggi hingga Juli 2024 sebesar 3,4% YoY menjadi 17,6 juta ton. Hasil itu melampaui tingkat pertumbuhan di Luar Jawa yang sebesar 1,5% YoY menjadi 16,44 juta ton. Andreas berpandangan bahwa pertumbuhan konsumsi semen di Jawa sebagian besar didorong oleh masuknya volume dari Semen Grobogan karena wilayah Jawa Tengah melaporkan pertumbuhan volume sebesar 18% YoY menjadi 4,32 juta ton, yang menyumbang 24,5% dari volume penjualan di Jawa. Sementara itu, konsumsi semen di Luar Jawa didorong oleh percepatan penyelesaian proyek-proyek infrastruktur. Kalimantan mencatat pertumbuhan 22,1% YoY menjadi 3,02 juta ton, menyumbang 18,4% dari total volume di Luar Jawa.
Baca Juga: Emiten Semen Susun Strategi Melawan Kelebihan Pasokan Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengantisipasi pertumbuhan positif di bulan Juli 2024 akan berlanjut di bulan Agustus. Ini didukung oleh cuaca yang lebih kering, dan percepatan kegiatan konstruksi. "Mempertimbangkan proyeksi yang disebutkan di atas, dan masuknya volume Semen Grobogan, kami memperkirakan volume penjualan di bulan Agustus 2024 akan mencapai 6,2 juta ton, yang mengindikasikan tingkat pertumbuhan 4,2% YoY dan 3% MoM," sebutnya. Andreas memperkirakan konsumsi semen di bulan Agustus akan didorong oleh semen curah karena selesainya proyek-proyek infrastruktur dan semen kantong karena berkurangnya dampak kenaikan harga semen. Secara kumulatif, ia memperkirakan volume penjualan semen hingga Agustus 2024 tumbuh 2,7% YoY menjadi 40,25 juta ton, mewakili 61,2% dari estimasinya untuk sepanjang tahun 2024, relatif sejalan dengan tingkat historis selama lima tahun terakhir yang berkisar 60-64%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati