KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor
poultry dijagokan memiliki prospek yang masih menarik sepanjang sisa tahun ini. Program pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan, ditunjang oleh pulihnya permintaan menjadi sentimen positif untuk sektor yang satu ini. Analis Mirae Asset Sekuritas Emma Fauni dalam risetnya pada 21 Juni menuliskan, harga rata-rata broiler di daerah Jawa pada Mei bertahan di kisaran Rp 18.900 per kg atau naik 1,3% secara
year on year (yoy), namun turun 12,4% secara bulanan. Turunnya harga broiler sebenarnya tidak terlepas dari harga efek
high-base pada April karena sedang momen Ramadan.
Baca Juga: Punya prospek yang menarik, simak rekomendasi saham Sumber Alfaria (AMRT) dari analis Sementara harga DOC berada di kisaran Rp 6.900 per ekor seiring permintaan yang stabil. “Dus, sejauh ini harga broiler dan DOC masih konsisten pulih ke level yang menguntungkan dalam tujuh bulan secara berturut-turut. Terjaganya harga tersebut tidak terlepas dari kebijakan
culling yang dilakukan oleh pemerintah dalam 10 bulan terakhir,” kata Emma dalam risetnya. Memasuki Juni, harga broiler cenderung mengalami penurunan karena berada di level Rp 18.100 per kg atau turun 4,2% secara bulanan. Namun, Emma menyebut belakangan harganya juga sedang dalam tren pemulihan. Pada level tersebut, menurutnya, para peternak masih bisa memperoleh margin keuntungan yang sehat. Apalagi, pemerintah kembali memberlakukan program
culling yang kelima kalinya pada tahun ini. Program ini ditargetkan bisa rampung dalam kurun waktu empat minggu di wilayah Jawa, Bali dan Sumatera. Emma meyakini kebijakan tersebut akan membuat harga ayam tetap stabil pada level saat ini.
Baca Juga: Diselimuti sentimen negatif, simak rekomendasi saham Ramayana Lestari Sentosa (RALS) Namun, ia tak menampik bahwa harga saham-saham emiten
poultry tengah mengalami tekanan dalam beberapa hari ke belakang. Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari sentimen naiknya kasus Covid-19 di Indonesia dan minimnya sentimen positif baru pada sektor
poultry. Namun, Emma justru berpandangan bahwa secara fundamental, sektor
poultry masih tetap solid seiring harga broiler dan DOC yang stabil pada tingkat yang layak. Ditambah lagi, pelaksanaan kontrol pasokan oleh pemerintah juga dilakukan secara berkesinambungan dan teratur untuk menjaga keseimbangan harga tetap menguntungkan.
Editor: Tendi Mahadi