Mirae Sekuritas: Prospek emiten semen tahun ini kurang bagus



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek saham emiten semen masih dibayangi sentimen negatif. Salah satu yang menjadi momok adalah kelebihan pasokan bagi industri semen.

Data dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebut, tahun ini kapasitas terpasang mencapai 107 juta ton. Sementara permintaan semen hanya tumbuh 6% menjadi 72 juta ton.

Kondisi ini membuat kinerja perusahaan semen tertekan. Di kuartal I-2018, laba bersih PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun sebesar 45% menjadi Rp 411 miliar dibanding kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp 750 miliar.


Laba bersih PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga turun 46,2% dari Rp 491,5 miliar menjadi Rp 264,2 miliar. Sedang laba bersih PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) terpangkas 60,5% dari Rp 32,05 miliar jadi Rp 12,67 miliar.

Harga saham kedua emiten ini juga berdarah-darah. Sejak awal tahun, harga SMGR tergerus 22,73% jadi Rp 7.650 per saham. Harga INTP turun 21,69% menjadi Rp 14.350.

Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin mengatakan, prospek saham emiten semen masih tidak bagus tahun ini karena kenaikan permintaan (demand) semen tidak secepat pasokannya (supply).

"Oversupply masih lebar di Q1 2018 dan masih disappointing. Di Q2 ini juga diprediksi masih belum bagus. Di Juni kemarin, libur lebaran lebih lama jadi distribusinya agak terganggu dan salesnya juga turun," katanya, Selasa (3/7).

Mimi memberikan contoh bahwa penjualan semen Rajawali milik INTP masih belum signifikan karena pihak INTP masih mau maintain di semen tiga roda.

"Begitupun dengan strategi SMGR yang mencoba untuk menaikkan harga tapi malah membuat market share-nya tergerus. Ini yang membuat volume growth-nya masih lebih kecil dari INTP," ungkapnya.

Mimi juga mengungkapkan bahwa efek musim hujan memang cukup mengganggu distribusi semen. Tapi ia berharap di kuartal III 2018 harusnya penjualan semen paling bagus karena government spending.

Maka, ia menyarankan kepada investor untuk sementara melakukan Hold terhadap saham emiten semen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto