Mirage yakin melaju kencang saat harga BBM naik



JAKARTA. Rencana Pemerintah menaikkan harga Bahan bakar minyak (BBM) di saat ini masih dalam tahap wacana. Namun, wacana kenaikan harga BBM bersubsidi itu dinilai positif bagi industri otomotif, terutama industri otomotif yang memproduksi mobil yang terbilang irit bahan bakar.

Salah satu pabrikan mobil, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Agen Pemegang Merek (APM) Mitsubishi menyatakan, kenaikan harga BBM bisa mendongkrak salah satu penjualan varian mobilnya. Hal ini disampaikan Direktur Pemasaran PT KTB, Rizwan Alamsyah di Jakarta, Minggu (21/4).

Mobil yang di gadang-gadang ekan mendapat dampak positif dari kenaikan harga mobil itu adalah Mitsubishi Mirage. "Kalau BBM naik, Mirage lebih laku. Kami bersyukur karena kendaraan ini tidak boros," ujarnya pada Minggu (21/4). Ia mengklaim, Mirage yang hadir di mobil jenis hatchback (tanpa buntut) atau mobil kota (city car) itu bisa mencapai jarak 27 kilometer untuk satu liter bensin. Menurut Rizwan, bobot mobil yang ringan, hanya 1.500 kilogram membuat konsumsi bahan bakarnya relatif lebih sedikit. Sejak diluncurkan September lalu, mobil kecil impor Thailand dengan mesin pacu 1.200 cc ini telah melego penjualan grosir (wholesales) sebanyak 4.401 unit di Indonesia. Sedangkan, di kuartal 1 tahun ini, Mirage telah terjual 1.237 unit. Rizwan optimis, mobil yang dibanderol Rp 139 juta untuk tipe GLS hingga Rp 165 juta untuk tipe Exceed.


Proses recall

Perlu diketahui, awal April lalu, PT KTB mengumumkan proses penarikan kembali alias 'recall' untuk Mitsubishi Mirage tipe Exceed. Penarikan kembali dilakukan guna perbaikan pada komponen ‘Front Wheel Speed Sensor,’ bagian dari sistem pengereman Mirage Exceed.

Perlu diketahui, Mirage Exceed telah dilengkapi dengan sistem ABS (Anti-lock Brake System).  Untuk di Indonesia, Mirage Exceed yang perlu di recall berjumlah 1.775 unit. Seluruhnya di produksi sebelum 26 Januari 2013.

Perusahaan menyatakan, proses perbaikan yang dilakukan di bengkel resmi Mitsubishi itu bebas biaya dan akan memakan waktu perbaikan selama 90 menit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri