JAKARTA. Sejak larangan penjualan minuman beralkohol di minimarket bergulir di awal tahun ini, harga saham emiten produsen minuman beralkohol terus merosot secara year to date (ytd). Harga saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) misalnya turun 20,29% secara ytd. Di akhir pekan lalu semisal, harga saham MLBI tutup di Rp 9.525 per saham. Namun, dibandingkan harga penutupan sehari sebelumnya, saham MLBI menguat 0,26%. Sementara saham PT Delta Jakarta Tbk (DLTA) ditutup stagnan di Rp 279.500 per saham. Nah dibandingkan sejak awal tahun, harga saham DLTA telah anjlok 28,33%. Pemerintah memang terus mempersempit ruang gerak penjualan minuman keras (miras) beralkohol kurang dari 5%. Melalui Permendag No 06/M-DAG/PER/1/2015 ditandatangani Menteri Perdagangan Rachmat Gobel pada 16 Januari 2015, penjualan minuman beralkohol minimal hanya boleh di supermarket dan hipermarket.
Miras dilarang, harga saham MLBI dan DLTA meriang
JAKARTA. Sejak larangan penjualan minuman beralkohol di minimarket bergulir di awal tahun ini, harga saham emiten produsen minuman beralkohol terus merosot secara year to date (ytd). Harga saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) misalnya turun 20,29% secara ytd. Di akhir pekan lalu semisal, harga saham MLBI tutup di Rp 9.525 per saham. Namun, dibandingkan harga penutupan sehari sebelumnya, saham MLBI menguat 0,26%. Sementara saham PT Delta Jakarta Tbk (DLTA) ditutup stagnan di Rp 279.500 per saham. Nah dibandingkan sejak awal tahun, harga saham DLTA telah anjlok 28,33%. Pemerintah memang terus mempersempit ruang gerak penjualan minuman keras (miras) beralkohol kurang dari 5%. Melalui Permendag No 06/M-DAG/PER/1/2015 ditandatangani Menteri Perdagangan Rachmat Gobel pada 16 Januari 2015, penjualan minuman beralkohol minimal hanya boleh di supermarket dan hipermarket.