KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sebuah laporan baru-baru ini dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) memperingatkan bahwa sejumlah besar orang yang tidak dapat membayar kembali pinjaman, suku bunga deposito yang lebih rendah dan krisis likuiditas tunai dapat menyebabkan sistem keuangan Afghanistan runtuh dalam beberapa bulan. Ekonomi Afghanistan terjun bebas sejak sebagian besar dukungan pembangunan asing dicabut setelah Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus 2021. Situasi ini memberikan tekanan besar pada sistem perbankan yang menetapkan batas penarikan mingguan untuk menghentikan kehabisan simpanan. "Sistem keuangan dan perbankan Afghanistan sedang kacau. Masalah ini harus diselesaikan dengan cepat untuk meningkatkan kapasitas produksi Afghanistan yang terbatas dan mencegah sistem perbankan mereka runtuh," kata UNDP dalam laporannya.
Miris, UNDP prediksi sistem keuangan Afghanistan runtuh dalam beberapa bulan
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sebuah laporan baru-baru ini dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) memperingatkan bahwa sejumlah besar orang yang tidak dapat membayar kembali pinjaman, suku bunga deposito yang lebih rendah dan krisis likuiditas tunai dapat menyebabkan sistem keuangan Afghanistan runtuh dalam beberapa bulan. Ekonomi Afghanistan terjun bebas sejak sebagian besar dukungan pembangunan asing dicabut setelah Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus 2021. Situasi ini memberikan tekanan besar pada sistem perbankan yang menetapkan batas penarikan mingguan untuk menghentikan kehabisan simpanan. "Sistem keuangan dan perbankan Afghanistan sedang kacau. Masalah ini harus diselesaikan dengan cepat untuk meningkatkan kapasitas produksi Afghanistan yang terbatas dan mencegah sistem perbankan mereka runtuh," kata UNDP dalam laporannya.