MOMSMONEY.ID - Inilah 5 jenis aroma vagina yang paling umum dan penyebabnya yang harus Moms tahu. Vagina merupakan rumah bagi kelenjar keringat dan miliaran bakteri, adapun hal ini normal. Secara alami, vagina tidak seharusnya beraroma harum atau seperti bunga. Justru, vagina yang sehat memiliki aroma khas yang mungkin bagi sebagian besar orang terasa mengganggu.
Melansir
Women’s Medical Associates of Nashville dan
Doral Beach Gynecology, ada 5 jenis aroma vagina yang paling umum dan penyebabnya. Wajib diketahui oleh para wanita, berikut penjelasannya.
Baca Juga: 4 Efek Samping Penggunaan Tretinoin untuk Kulit, Ketahui Sebelum Coba! 1. Aroma fermentasi Jenis aroma vagina yang paling umum pertama adalah aroma fermentasi. Aroma yang sedikit tajam atau asam dan mirip dengan aroma beberapa makanan fermentasi merupakan aroma vagina yang terbilang normal. Aroma ini disebabkan oleh keberadaan bakteri "lactobacilli" yang mendominasi sebagian besar vagina yang sehat. Bakteri ini bermanfaat untuk membantu menjaga vagina tetap asam dan melindungi dari pertumbuhan bakteri jahat. 2. Aroma tembaga Jenis aroma vagina yang paling umum kedua adalah aroma tembaga. Aroma tembaga seperti uang koin yang muncul pada vagina biasanya disebabkan oleh darah menstruasi atau luka kecil saat berhubungan seks akibat kekeringan vagina. Aroma ini tidak perlu dikhawatirkan, kecuali jika Anda terus mengalami pendarahan yang tidak berhubungan dengan menstruasi atau timbul rasa gatal maupun keputihan berlebih. 3. Aroma manis Jenis aroma vagina yang paling umum ketiga adalah aroma manis. Beberapa bakteri di vagina dapat menimbulkan aroma yang agak manis. Namun, jika aromanya tercium sangat manis dan keluar cairan yang tampak seperti keju cottage, ini bisa menjadi tanda infeksi jamur terutama jika disertai dengan rasa terbakar, kering, dan gatal.
Baca Juga: Gemar Playing Victim, Ini 4 Cara Mengatasi Anak Remaja yang Manipulatif 4. Aroma ketiak basah Jenis aroma vagina yang paling umum keempat adalah aroma ketiak basah. Wanita memiliki konsentrasi kelenjar keringat yang tinggi di sekitar bagian luar vagina pada labia mayora. "Kelenjar apokrin" ini mirip dengan kelenjar yang ditemukan di ketiak dan dapat menghasilkan cairan yang bereaksi terhadap keberadaan bakteri vagina untuk menciptakan aroma "bau badan" yang menyengat. Hal ini tidak perlu Moms khawatirkan. 5. Aroma amis Jenis aroma vagina yang paling umum kelima adalah aroma amis.
Senyawa kimia bernama trimethylamine merupakan penyebab utama vagina beraroma amis seperti ikan. Ada dua alasan utama mengapa aroma ini muncul dan keduanya dapat menjadi sinyal bagi Anda untuk segera menghubungi dokter dan menjadwalkan pemeriksaan. Berikut kedua alasan tersebut:
- Trikomoniasis (infeksi menular seksual yang umum terjadi). Ini dapat diobati dengan antibiotik, tapi tetap terasa tidak nyaman karena disertai dengan keluarnya cairan vagina berwarna kuning atau hijau dan aroma amis yang sangat kuat.
- Vaginosis bakterialis, juga dapat menyebabkan aroma amis karena pertumbuhan bakteri anaerobik yang berlebihan di area vagina. Jenis bakteri ini dapat menimbulkan aroma yang sangat menyengat serta menyebabkan rasa gatal, keluarnya cairan putih, sensasi terbakar, dan lain-lain.
Itulah 5 jenis aroma vagina yang paling umum dan penyebabnya. Ingat-ingat bahwa aroma vagina bisa menjadi tanda adanya sesuatu yang salah. Berikut beberapa gejala tambahan yang sering menyertai aroma vagina dan merupakan tanda bagi Anda untuk mengunjungi dokter:
- Nyeri di daerah vagina
- Rasa sakit saat berhubungan seksual
- Keputihan berbau busuk
- Gatal
- Sensasi terbakar
- Keluarnya cairan seperti keju cottage
- Pendarahan vagina setelah periode menstruasi berakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ana Risma