JAKARTA. Rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) mengubah parameter satuan perdagangan dan fraksi harga (tick price) mendapat penolakan dari Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia (MISSI). MISSI telah melakukan survei sejak 3 Oktober dibantu oleh komunitas Anggun Trader dan hasilnya keberatan dengan perubahan tersebut. Ada tiga poin perubahan yang diajukan oleh BEI yakni, penurunan jumlah lot saham, perubahan fraksi harga, dan perubahan jenjang maksimum harga sebanyak 20 kali tick price (lihat tabel). "Dari hasil survei sampai 9 Oktober, 91% investor tidak setuju perubahan fraksi harga," ujar Sanusi, Ketua MISSI, kemarin. Menurut dia, pelaku pasar sudah nyaman dengan kondisi saat ini, sehingga, kalau ada perubahan fraksi harga akan merusak pola transaksi di pasar reguler dan negosiasi. Selain itu, perubahan itu akan mengakibatkan trader yang bertransaksi harian akan lebih mudah rugi daripada untung. "Akibatnya, transaksi akan sepi," kata dia.
Perubahan Transaksi Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) | ||||||
Saat ini | Usulan Perubahan | |||||
Kelompok harga | Tick price | Max tick price | Kelompok harga | Tick price | Max tick price | |
< Rp 200 | Rp 1 | Rp 10 | < Rp 500 | Rp 1 | Rp 20 | |
Rp 200-Rp 500 | Rp 5 | Rp 50 | ||||
Rp 500-Rp 2.000 | Rp 10 | Rp 100 | Rp 500-Rp 5.000 | Rp 5 | Rp 100 | |
Rp 2.000-Rp 5.000 | Rp 25 | Rp 250 | ||||
≥ Rp 5.000 | Rp 50 | Rp 500 | ≥ Rp 5.000 | Rp 25 | Rp 500 | |
Lot size (saham) | 500 | Lot size | 100 | |||
Sumber: BEI |