Misteri Bank Index Selindo, Ini Kabar Terbaru Terkait Pemenuhan Modal Intinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tenggat waktu pemenuhan modal inti perbankan sebesar Rp 3 triliun sudah usai per 31 Desember 2022 lalu. Hasilnya Bank Prima Master turun kelas jadi bank perkreditan rakyat (BPR) karena gagal memenuhi aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut. 

Selain itu setidaknya ada lima bank umum yang belum melaporkan memenuhi modal inti Rp 3 triliun dalam keterbukaan informasi .  Mereka adalah PT Bank National Nobu Tbk (NOBU), Bank MNC Internasional Tbk (BABP), Bank of India Indonesia Tbk (BSWD), Bank SBI Indonesia dan Bank Index Selindo.  

Dari kelimanya, PT Bank National Nobu Tbk (NOBU), Bank MNC Internasional Tbk (BABP), Bank of India Indonesia Tbk (BSWD), Bank SBI Indonesia sudah pernah mengumumkan rencana mereka. Seperti rights issue dan komitmen penambahan modal lain. 


Baca Juga: Menanti Calon Mempelai Kawin Paksa Bank-Bank Kecil

Nah, satu-satunya yang masih misterius dan belum ada kabar sama sekali adalah Bank Index Selindo. Bank ini baru memiliki modal inti Rp 2,09 triliun per September 2022. Ada secuil informasi, pada April 2022, fintech Modalku telah mengakuisisi 10% saham Bank Index melalui Funding Asia Group Pte,Ltd. 

Akhirnya pada Minggu (15/1) sumber Kontan yang dekat dengan Bank Index Selindo menyatakan, kondisi permodalan Bank Index sudah aman dan memenuhi ketentuan modal inti. "Sudah ada penambahan modal, belum ada RUPS pengesahan saja. OJK harus konfirmasi sumber uang sebelum RUPS pengesahan," kata sumber tersebut kepada Kontan.co.id  

Baca Juga: Teka-Teki Merger Bank, 5 Bank Swasta Belum Beri Keterbukaan Penuhi Aturan Modal Inti

Bank Index dikendalikan oleh PT Kazanah Indexindo dengan kepemilikan 45,11%. Pemilik saham non pengendali lainnya ada PT Creator Capital dengan porsi 12,91%, PT Asseta Selindo 15,04%, Trusty Cars Pte Ltd 5%, Kurniadi Setiawan 3,1% SBI Emerging Asia Financial Sector Fund 2,36%, Nederlandse Financierings-Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden 1,78%, Alwi Setiawan 1,03% dan  PT Digi Asia Bios 3,67%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian