KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk memitigasi perubahan iklim, PT PLN (Persero) telah membatalkan 13,3 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang sebelumnya direncanakan dalam RUPTL 2019 - 2028. Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan, upaya ini menghindari sekitar 1,8 miliar ton emisi CO2 dalam 25 tahun ke depan. PLN juga melakukan pembatalan terhadap 1,3 GW PLTU yang sudah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA). Inisiatif ini menghindari emisi karbon sekitar 200 juta ton CO2. "Selain itu, PLN mengganti 1,1 GW PLTU dengan pembangkit EBT dan 800 MW PLTU dengan pembangkit gas. Upaya ini akan mampu menurunkan emisi sebesar 300 juta ton CO2," kata Darmawan dalam keterangan resmi, Sabtu (10/8).
Mitigasi Perubahan Iklim, PLN Batalkan 13,3 GW Pembangkit Listrik Tenaga Uap
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk memitigasi perubahan iklim, PT PLN (Persero) telah membatalkan 13,3 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang sebelumnya direncanakan dalam RUPTL 2019 - 2028. Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan, upaya ini menghindari sekitar 1,8 miliar ton emisi CO2 dalam 25 tahun ke depan. PLN juga melakukan pembatalan terhadap 1,3 GW PLTU yang sudah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA). Inisiatif ini menghindari emisi karbon sekitar 200 juta ton CO2. "Selain itu, PLN mengganti 1,1 GW PLTU dengan pembangkit EBT dan 800 MW PLTU dengan pembangkit gas. Upaya ini akan mampu menurunkan emisi sebesar 300 juta ton CO2," kata Darmawan dalam keterangan resmi, Sabtu (10/8).