Mitra Adiperkasa bersiap berjualan via online



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Strategi PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) untuk menutup dua gerai berformat department store miliknya dianggap tepat. Apalagi kedua gerai tersebut menyasar segmen kelas menengah bawah yang tidak memberikan margin yang cukup besar ke kantong MAPI.

William Surya Wijaya, analis analis Indosurya Mandiri Sekuritas berpendapat, bisnis MAPI sangat tahan terhadap serbuan e-commerce atau marketplace. Sebab perusahaan ini memiliki positioning yang jelas dengan brand berkualitas. 

“Tetapi di F&B perusahaan masih menyasar segmen menengah seperti Burger King. Untuk segmen menengah atas ditarik ke Starbucks, jadi komplet. Kalau di fesyen kelas menengah bawah agak sulit karena daya serapnya kurang menjanjikan,” ujarnya, Kamis (26/10). MAPI sudah mengembangkan omnichannel atau offline to online (O2O) sehingga ini diharapkan akan membuat kinerja terus membaik. Apalagi dengan fokus pada gerai-gerai yang produktif dan menutup yang tidak produktif maka kas perusahaan akan lebih sehat karena tidak terbebani untuk harga sewa yang terus naik dan UMR pegawai yang juga terus meningkat. Fetty Kwartati, Sekretaris Perusahaan MAPI mengatakan, perusahaannya sudah mulai fokus pada pengembangan e-commerce. Oleh karena itu perusahaan ini meluncurkan Mapemall.com untuk adaptif dengan bisnis digital. Secara intens, perusahaan ini juga berupaya mengembangkan bisnis O2O sebagai bagian dari visi perusahaan untuk menjadi peritel omnichannel terdepan di Asia.


Sampai dengan kuartal III, MAPI mengoperasikan 1.916 gerai ritel di 69 kota di Indonesia dengan konsep di antaranya department store, fashion & lifestyle, sports, F&B, Kids dan konsep lainnya seperti Kinokuniya dan Alun Alun Indonesia.

Ke depannya, perusahaan ini akan banyak mengembangkan gerai di segmen active, F&B dan fashion, “Belum ada rencana pembukaan department store lagi,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (26/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini