KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,78 triliun di kuartal I 2024. Ini naik 17,8% secara tahunan alias
year on year (YoY) dari sebelumnya Rp 7,5 triliun. Melansir laporan keuangan, pendapatan dan laba MAPI kompak naik di tiga bulan pertama tahun 2024. Jika dirinci, pendapatan MAPI di periode ini mayoritas berasal dari segmen penjualan eceran dan grosir yang sebesar Rp 8,40 triliun. Disusul segmen komisi penjualan konsinyasi bersih Rp 313,84 miliar, segmen pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan Rp 31,10 miliar, dan lain-lain Rp 38,96 miliar.
Beban pokok penjualan dan beban langsung tercatat Rp 5,04 triliun di kuartal I 2024. Ini naik dari Rp 4,16 triliun di kuartal I 2023.
Baca Juga: Pendapatan Tumbuh, Laba Bersih Mitra Adiperkasa (MAPI) Terkoreksi di 2023 Alhasil, laba kotor MAPI menjadi Rp 3,74 triliun di akhir Maret 2024, naik 13,49% YoY dari Rp 3,30 triliun. Laba usaha naik 7,4% YoY mencapai Rp 713 miliar, dari sebelumnya Rp 664 miliar. Setelah diakumulasi sejumlah pendapatan dan beban lain, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 413,99 miliar di kuartal I 2024. Ini naik 5,94% YoY dari Rp 390,02 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Sementara EBITDA tumbuh sebesar 14,2% YoY dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,5 triliun. Laba per saham dasar MAPI naik ke Rp 25, dari sebelumnya Rp 24. VP Investor RelaUon, Corporate CommunicaUons and Sustainability MAPI, Ratih D. Gianda mengatakan, kenaikan kinerja di periode ini lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja pada kuartal I 2023 setelah diangkatnya pembatasan Covid-19, “Pada bulan Maret 2024, kami juga mengamati adanya sebagian dampak positif dari periode Lebaran yang jatuh pada tanggal 10-11 April tahun ini
,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (30/4). Selama kuartal I 2024, MAP melanjutkan ekspansi gerai fisiknya di Indonesia dan regional. Perusahaan juga mengembangkan gerai digital dengan mengoperasikan 49 kanal online per akhir Maret 2024, serta melakukan kolaborasi dengan beberapa
online marketplace pihak ketiga.
Di tengah ketegangan geopolitik saat ini, MAP masih terpengaruh oleh adanya boikot terhadap beberapa
brand F&B Perusahaan. Dampak yang paling signifikan dirasakan pada bulan November tahun 2023.
“Meskipun dampak tersebut mereda menjelang akhir tahun 2023 dan selama periode Pemilu 2024, ketegangan dirasakan kembali oleh MAPI setelah kedua
event itu,” paparnya. Ratih mengungkapnya, MAPI berkomitmen untuk memantau dengan cermat proses pemulihan
brand tersebut. “Selagi menavigasi situasi lingkungan yang tidak pasti, kami lebih berhati-hati di tengah lanskap bisnis yang dinamis di berbagai negara kami beroperasi. Namun, MAP tetap berkomitmen untuk menawarkan rangkaian brand, produk, dan layanan terbaik Perusahaan,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .