Mitra Adiperkasa (MAPI) Kian Tangguh sebagai Pemimpin Pasar, Cek Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) kian tangguh dengan ekspansinya ke luar negeri. Emiten ritel yang menaungi brand seperti Zara dan Starbucks ini diharapkan mampu memetik untung dari pembukaan toko-toko baru.

Analis Mirae Asset Sekuritas Rut Yesika Simak mengatakan, salah satu aspek penting dari Mitra Adiperkasa dalam tiga tahun terakhir adalah kemampuannya untuk pulih dengan cepat dan kuat.

MAPI telah berfungsi sebagai proksi pemulihan tercepat di antara pengecer lain selama masa pandemi, sambil terus menjunjung tinggi kemitraan strategis dengan prinsipal alias pemegang merek. MAPI juga merupakan penyewa ruang Mal premium saat pandemi melanda.


Rut melihat industri ritel Indonesia akan mendapat manfaat dari pertumbuhan kelas menengah sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Dengan peningkatan konsumsi sebesar 12% setiap tahunnya sejak tahun 2002, kelompok masyarakat menengah kini mewakili hampir setengah dari seluruh konsumsi rumah tangga di Indonesia.

Baca Juga: 10 Saham Perbankan Masuk Indeks Bank Premium, Mana yang Masih Layak Dikoleksi?

Populasi generasi muda juga meningkat dengan semakin banyaknya kategori usia produktif dalam beberapa tahun terakhir. Ini pada akhirnya menciptakan peluang permintaan yang lebih besar untuk MAPI terutama dari segmen gaya hidup aktif yang dikelola PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA).

Oleh karena itu, Rut mengantisipasi MAPI nampaknya akan melanjutkan ekspansi agresifnya untuk mengakomodasi permintaan dengan menghadirkan toko-toko baru, terutama dari divisi active lifestyle. Selain itu, penjualan tiap toko diharapkan kembali ke tingkat normal sekitar 4%-5% mirip seperti periode sebelum pandemi.

Adapun dari rentang tahun 2020 dan 2021, jumlah toko baru masing-masing meningkat menjadi 225 dan 287. Pada tahun 2022, MAPI mengalami ekspansi yang luar biasa, dengan menggandakan jumlah tokonya menjadi 488.

Teranyar, MAPI telah menambah 216 gerai baru hingga Mei 2023 ke dalam portofolionya dari target pembukaan sebanyak 700 toko. Segmen divisi aktif merupakan penambahan gerai baru terbanyak dengan jumlah mencapai 70, diikuti oleh F&B dan fesyen dengan masing-masing 51 dan 25 toko di tahun ini.

“Kami percaya posisi MAPI sebagai pemimpin di sektor ritel yang aktif dan modis akan tetap kokoh,” jelas Rut dalam riset 15 September 2023.

Analis Indopremier Sekuritas Lukito Supriadi dalam riset 30 Agustus 2023 memaparkan, penjualan MAPI di luar negeri juga terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Penjualan luar negeri MAPI pada semester pertama tahun ini berhasil tumbuh 36,0% YoY dibandingkan pertumbuhan penjualan domestik sekitar 26,5%.

Manajemen MAPI mengharapkan kontribusi penjualan luar negeri bisa mencapai 30%-35% dalam jangka pendek. Dengan demikian, kontribusi penjualan luar negeri diharapkan bisa jauh lebih tinggi ketimbang hanya 10% hingga paruh pertama 2023.

Lukito menjelaskan, bisnis MAPI di luar negeri utamanya didorong oleh pasar Filipina dengan pertumbuhan hingga 83.3% yoy yang menyumbangkan kontribusi sebesar 41.4% terhadap penjualan luar negeri MAPI. Hasil ini turut sejalan dengan alokasi dana sekitar 25%-28% dari total belanja modal sebesar Rp 2 triliun yang disisihkan MAPI untuk ekspansi pembukaan toko tahun ini.

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Rilis Villagio Outlets, Cermati Rekomendasi Sahamnya

Adapun operasi bisnis luar negeri Mitra Adiperkasa di Filipina, Malaysia dan Vietnam diklaim sudah untung. Sementara operasi bisnis luar negeri lainnya di Singapura, Thailand, Vietnam aktif dan Kamboja masih dalam jalur untuk menjangkau profitabilitas.

Rut Yesika mengapresiasi kehadiran MAPI di luar negeri yang mungkin sulit dicontoh oleh perusahaan ritel Indonesia lainnya. Ini bukan hanya karena MAPI memiliki modal besar yang dikeluarkan, tetapi juga karena sulitnya memperoleh modal tersebut apabila tidak mempunyai pengalaman dan kepercayaan dari prinsipal merek terkenal.

Oleh karena itu, Mirae Asset Sekuritas meyakini MAPI mampu mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 20% YoY menjadi Rp 34,15 triliun di tahun 2023. Ditambah lagi adanya belanja modal jumbo sebesar Rp 2 triliun, maka masih ada ruang yang signifikan bagi pertumbuhan MAPI.

 
MAPI Chart by TradingView

Editor: Tendi Mahadi