Mitra Adiperkasa menjala pasar negeri tetangga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adi Perkasa Tbk akan menggeber bisnis di luar negeri. Target utama perusahaan ini adalah pasar Vietnam dan Thailand.

Adapun model ekspansi bisnis Mitra Adiperkasa di Vietnam dan Thailand berbeda. Di Vietnam, perusahaan ini membuka gerai. Sementara di Thailand, Mitra Adiperkasa menggandeng distributor atau peritel lokal.

Sejauh ini, Mitra Adiperkasa sudah memiliki lima gerai besar di Vietnam. Sementara produk mereka di Thailand hadir di sejumlah kios-kios dalam department store atau dijual secara langsung oleh distributor.


Jenis produk di dua negara tadi juga tak sama. Mitra Adiperkasa lebih banyak menjajakan produk dalam kategori kids atau anak-anak di Negeri Gajah Putih. Adapun di negara beribukota Hanoi, mereka lebih gemar menjual produk kategori fesyen.

Tahun ini, Mitra Adiperkasa masih mempertahankan model bisnisnya. Alhasil, rencana penambahan gerai hanya akan terjadi di Vietnam. "Tahun ini masih ada ekspansi beberapa toko, tetapi bukan Inditex, brand lain, di Vietnam," ujar Fetty Kwartati, Head of Corporate Communications PT Mitra Adi Perkasa Tbk kepada KONTAN, Senin (12/2).

Informasi saja, Inditex atau kepanjangan dari Industria de Diseo Textil SA adalah perusahaan tekstil asal Spanyol. Inditex memiliki delapan merek, yakni Zara, Pull&Bear, Massimo Dutti, Bershka, Stradivarius, Oysho, Zara Home dan Uterqe.

Dalam catatan KONTAN, tahun lalu Mitra Adiperkasa membuka gerai Massimo Dutti, Pull&Bear dan Stradivarius di Vietnam. Luas rata-rata gerai tersebut 500 meter persegi (m²)–1.000 m².

Mengintip catatan keuangan per 30 September 2017, pasar luar negeri Mitra Adiperkasa sebenarnya tak cuma Vietnam dan Thailand. Perusahaan berkode saham MAPI di Bursa Efek Indonesia itu juga mengantongi pendapatan dari Malaysia dan negara kategori lain-lain.

Kalau dihitung, total pendapatan dari luar negeri sebesar mencapai Rp 662,55 miliar. Nilai tersebut setara dengan 5,67% terhadap total penjualan Rp 11,68 triliun.

Alat pembayaran

Ekspansi pasar mancanegara adalah bagian dari ikhtiar Mitra Adiperkasa memburu pertumbuhan pendapatan sebesar 15% pada tahun ini. Sementara persentase target pertumbuhan labanya lebih besar lagi.

Momentum tahun politik yang berlangsung pada tahun ini dan tahun depan bukan halangan halangan bagi MAPI. Menurut catatan histori perusahaan ini, pemilihan umum presiden justru mengerek belanja konsumen ritel.

Namun Mitra Adiperkasa mengakui, potensi pertumbuhan penjualan dari segmen pasar yang dibidik tak sebesar peritel lain yang membidik segmen bawah. "Ke kami yang menengah dan menengah atas itu ada dampak juga, walaupun tidak sebesar di segmen low end," tutur Fetty.

Supaya perkiraan bisnis tahun ini tak meleset, Mitra Adiperkasa membarengi strategi dengan menambah 200 gerai gerai atau setara 60.000 meter m area penjualan. Mereka juga berupaya memacu jalur penjualan online to offline (O2O) melalui MAPEMALL.com.

Mitra Adiperkasa juga mempersiapkan platform pembayaran elektronik. Perusahaan ini mengklaim sudah mempersiapkannya secara matang dan cermat. Kalau tak ada aral melintang, Mitra Adiperkasa ingin merealisasikannya tahun ini juga.

Saat ini Mitra Adiperkasa masih menunggu izin dari Bank Indonesia. "Posisi MAPI secara gerai sudah banyak, brand sudah banyak, jadi terkait alat pembayaran itu suatu kebutuhan," kata Fetty.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini