Mitra Distribusi ORI015 diminta beri perlakuan sama ke investor ritel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengingatkan para mitra distribusi Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI015 agar tidak membeda-bedakan perlakuan kepada investor ritel yang ingin memesan instrumen tersebut.

Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu Loto Srinaita Ginting mengatakan, pemerintah sudah melakukan perjanjian dengan 17 mitra distribusi terkait hak-hak investor dalam bertransaksi ORI015.

Dalam praktiknya, mitra distribusi tidak diperkenankan mengutamakan terlebih dahulu nasabah-nasabah prioritas untuk memesan ORI015.


“Kalau ada kejadian seperti itu lebih baik laporkan kepada kami biar bisa diklarifikasi,” ujar Loto dalam acara talkshow pembukaan masa penawaran ORI015, hari ini (4/10).

Memang, Loto tidak menampik adanya persaingan di kalangan mitra distribusi dalam memasarkan ORI015. Salah satu bentuk persaingan tersebut adalah para mitra distribusi berlomba-lomba memberikan insentif menarik kepada investor ritel yang membeli instrumen tersebut.

“Namun, tetap saja investor ritel baik dari kalangan prioritas maupun non-prioritas seharusnya bisa mendapatkan fitur ORI015 yang sama,” tambah dia.

Sekadar informasi, terdapat 15 perbankan dan 2 perusahaan sekuritas yang menjadi mitra distribusi ORI015. Di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Commonwealth Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Standard Chartered Bank, PT Bahana Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto