KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Energi Persada Tbk ingin menjaga agar kinerja labanya tetap optimal di tengah situasi pandemi corona (covid-19). Untuk itu, emiten gas berkode saham KOPI ini ingin melakukan efisiensi dan penghematan biaya.

Direktur PT Mitra Energi Persada Tbk, Husni Heron mengungkapkan, komposisi kontribusi pelanggan dalam total penjualan gas perusahaan mengalami perubahan di masa pandemi. Dalam hal ini, volume penjualan ke pelanggan pabrik kertas meningkat, sementara volume penjualan ke pelanggan pabrik-pabrik karet mengalami penurunan akibat utilisasi gas pabrik karet yang menyusut.

Kondisi ini diperkirakan akan mempengaruhi perolehan laba perusahaan, sebab gas yang dijual ke pelanggan-pelanggan perusahaan memiliki harga yang beragam.

Central Park Mall Umumkan Neo Soho Menjadi Central Park Mall 2 di Momen HUT ke-16

“Karena ada beda customer, jadi ada mix price yang akan berubah, jadi akan sedikit mempengaruhi laba usaha  kami, (laba usaha) akan turun sedikit dibandingkan 2019,” ujar Husni Heron dalam acara paparan publik yang dihelat secara virtual, Kamis (17/9).

Untuk diketahui, saat ini KOPI jaringan pipa gas untuk industri sepanjang kurang lebih 25 kilometer di daerah Sumatera Selatan, termasuk kota Palembang. Melalui pipa tersebut, KOPI melakukan kegiatan usaha niaga gas bumi dengan menyasar perusahaan-perusahaan remah karet (crumb rubber) dan kertas di wilayah tersebut.

Baca Juga: Investasi US$ 20 miliar di Masela lenyap? Ini jalan terjal proyek kebanggaan Jokowi

Husni tidak merinci biaya-biaya apa saja yang dipangkas demi melakukan penghematan, namun ia menuturkan bahwa pihaknya bakal melakukan efisiensi di semua titik operasi. Dalam hal ini, penerapan sistem bekerja dari rumah atau work from home (wfh) dinilai membantu perusahaan dalam menekan pengeluaran. Husni memastikan, upaya efisiensi dan penghematan biaya yang dilakukan perusahaan tidak melibatkan pengurangan pegawai ataupun pemotongan biaya pegawai.

Sampai tutup tahun nanti, KOPI membidik target pendapatan sekitar Rp 190 miliar lebih, sedikit lebih tinggi dibanding pendapatan KOPI di tahun 2019 yang mencapai Rp 187,80 miliar. Sementara itu, laba bersihnya ditargetkan sebesar Rp 4 miliar - Rp 5 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan laba bersih perusahaan yang mencapai Rp 6,74 miliar pada tahun 2019 lalu.

Sampai 30 Juni 2020 lalu, pendapatan KOPI mencapai sebesar Rp 97,77 miliar di enam bulan pertama tahun ini, sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 165,80 juta pada periode yang sama.

Selanjutnya: Serapan FAME tahun ini berpotensi turun 13% akibat corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News