Mitra Keluarga bidik pendapatan 2018 tumbuh 16%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) optimistis kinerja tahun ini bisa tumbuh hingga dua digit. Keadaan perekonomian yang diprediksi lebih stabil tahun ini membuat emiten rumah sakit ini yakin bisnisnya bisa tumbuh positif.

Hubungan Investor MIKA Aditya Widjaja mengatakan, perusahaan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar dua digit pada tahun ini. "Targetnya pendapatan kami bisa tumbuh 15% sampai 16% tahun ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/1).

Dus, target laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi alias EBITDA juga diharapkan bisa tumbuh sebesar 10% pada 2018.


Untuk mencapai target ini, MIKA sudah mempersiapkan rencana ekspansi. Salah satunya, dengan mengembangkan bisnis rumah sakit untuk pasien BPJS Kesehatan.

Pada tahun ini, MIKA akan menambah satu rumah sakit baru yang khusus melayani pasien BPJS. Rumah sakit yang berlokasi di Jati Asih, Bekasi ini akan dibuka menggunakan nama RS Kasih, yang telah berhasil diakuisisi pada Oktober 2017.

MIKA juga akan mengkonversi empat rumah sakit di bawah nama RS Mitra Keluarga menjadi rumah sakit yang melayani pasien BPJS.

Selain itu, MIKA juga akan mengembangkan jaringan rumah sakit non-BPJS. Emiten rumah sakit ini bakal membangun satu RS Mitra Keluarga baru. Namun, Aditya masih belum mau membeberkan lokasi rumah sakit baru ini.

MIKA juga akan membuka dua rumah sakit non-BPJS baru di kawasan Tangerang pada tahun ini. "Satu rumah sakit di kawasan Gading Serpong, Tangerang rencananya akan dibuka April 2018 nanti, sementara satu lagi di kawasan Bintaro akan dibuka pada kuartal keempat mendatang," papar Aditya.

Terkait rencana ini, MIKA memperkirakan butuh dana belanja modal berkisar Rp 800 miliar hingga Rp 900 miliar pada tahun ini. Pasalnya, emiten sektor jasa ini harus merogoh kocek sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar unuk membangun satu rumah sakit non-BPJS. Namun untuk pembangunan rumah sakit BPJS, MIKA hanya perlu mengeluarkan dana sebesar Rp 70 miliar sampai Rp 80 miliar.

Terkait kinerja tahun 2017 masih dalam proses audit. "Yang jelas, kami berharap pertumbuhan di tahun lalu bisa menyamai tahun 2016," kata Aditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini