Mitra Keluarga (MIKA) andalkan pendanaan internal untuk berekspansi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk masih ekspansif di tahun 2021 ini. Emiten dengan kode MIKA itu berencana membangun dua rumah sakit baru di wilayah Jabodetabek di semester I 2021.  Rencananya, rumah sakit  akan dibuka tahun depan.

Menurut catatan Kontan.co.id sebelumnya, dua rumah sakit baru itu akan menjadi rumah sakit ke-27 dan ke-28 milik MIKA. Adapun pada bulan Februari 2021 yang lalu, MIKA telah membuka rumah sakit ke-26 yakni RS Mitra Keluarga Pondok Tjandra, Surabaya. 

Selain membangun rumah sakit, MIKA juga berencana mengakuisisi dua rumah sakit. Sempat disampaikan kepada Kontan.co.id sebelumnya, proses akuisisi sejauh ini masih dalam tahap negosiasi dan due diligence. Jika berjalan lancar, kepastian terkait akuisisi akan diperoleh di semester I 2021.


Baca Juga: Harga emas dan nikel masih bertenaga, begini prospek Aneka Tambang (ANTM) ke depan

Guna melancarkan rencana ekspansinya, MIKA  telah menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 350 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan dua rumah sakit baru dan untuk penambahan alat-alat media lainnya secara rutin tiap tahun.

Sementara untuk akuisisi, pihak MIKA belum dapat mengungkapkan nominal secara detail. Yang jelas, rencana ekspansi itu akan didanai dari internal kas perusahaan. 

"Saat ini kami ada cashflow kurang lebih Rp 2 triliun di balance sheet dan setiap tahun generate EBITDA Rp 1,3 triliun  per 2020 kemarin. Sehingga, untuk ekspansi dua rumah sakit dan akuisisi masih sangat mencukupi dengan dana yang ada saat ini," ujar Head of Investor Relations PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk Aditya Widjaja ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (15/3). 

Asal tahu saja, berkaca dari kinerja tahun 2020, MIKA memang mencetak kinerja yang positif. MIKA mengantongi pendapatan bersih hingga Rp 3,42 triliun. Jumlah tersebut meningkat 6,69% secara year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 3,21 triliun. Sementara itu, total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut naik 6,35% yoy menjadi Rp 841,67 miliar. 

Baca Juga: Ikut aturan OJK, BEI wajibkan emiten delisting untuk buyback saham

Di tahun 2021 ini, MIKA berharap bisa membukukan pertumbuhan hingga dua digit di tahun 2021. Akan tetapi, Aditya masih enggan memberikan angka pasti, mengingat kondisi masih belum stabil karena pandemi Covid-19. 

Selanjutnya: Laba bersih meroket 492,87%, simak rekomendasi saham Aneka Tambang (ANTM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi