Mitra Keluarga targetkan pertumbuhan bisnis 20%



JAKARTA. Calon emiten yang akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk akan membuka tujuh rumah sakit dalam lima tahun ke depan. Perseroan ini berharap dengan ekspansi itu, RS Mitra Keluarga bisa meraih pertumbuhan pendapatan 20% tahun ini.

Direktur Utama Mitra Keluarga, Rustiyan Oen mengatakan, untuk membangun satu rumah sakit, perseroan membutuhkan dana Rp 300 miliar. Tahun ini Mitra Keluarga akan membuka satu rumah sakit di Kalideres, Jakarta Barat. Rumah sakit ini, diharapkan bisa beroperasi pada bulan Juni 2015 mendatang. Rumah sakit baru itu akan dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektare (ha) dengan kapasitas tempat tidur 200 unit.

Dengan tambahan tujuh rumah sakit, pada 2019 mendatang, peseroan akan memiliki 18 rumah sakit. Saat ini, Rumah Sakit MItra Keluarga berjumlah 11 unit  dengan total kapasitas 2.000 tempat tidur. "Kami sementara ini belum menyasar pembangunan rumah sakit baru di luar Jawa," ujar Rustiyan, Kamis (26/2). 


Dia menjelaskan, pertumbuhan di industri rumah sakit masih cukup besar didorong adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). "Secara historikal, pertumbuhan tahunan kami sekitar 20%. Dengan prospek di industri kesehatan yang terus tumbuh, harapannya pertumbuhan itu bisa terjaga," imbuhnya.

Dalam IPO ini, Mitra Keluarga menggunakan laporan keuangan kuartal III 2014. Pada periode itu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,46 trilun, atau naik 11,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara laba bersihnya mencapai Rp 406 miliar atau naik 25,9% year on year (yoy).

Dalam periode lima tahun terakhir, Mitra Keluarga mencatat pertumbuhan majemuk tahunan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) pada periode tahun 2009 - 2013 sebesar 20,3% untuk pendapatan, 28,7% untuk laba operasional, dan 33,2% untuk laba bersih.

Perseroan melepas 261,9 juta saham atau 18% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Mitra Keluarga mematok harga IPO Rp 14.500 hingga Rp 18.000 per saham. 

Dengan begitu, dana yang diraih dari hajatan ini mencapai Rp 3,7 triliun hingga Rp 4,7 triliun. Namun, saham baru yang dilepas oleh perseroan hanya sebesar 5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, atau sekitar 72,75 juta saham.

Sementara sebagian besar saham yang dilepas merupakan saham divestasi yang dilepas oleh pemegang saham perseroan, Lion Investment Partners B.V. Lion melepas sekitar 13% saham biasa atau sekitar 189,15 juta saham. Dus, dana IPO yang bakal masuk ke kantong Mitra Keluarga hanya sekitar Rp 1 triliun hingga Rp 1,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa