JAKARTA. PT Mitra Kerinci makin massif dalam memasarkan produk tehnya ke luar negeri. Dua negara dari Eropa bakal menjadi pelanggan tetap dari Mitra Kerinci. Perusahaan pun menargetkan tahun ini kontribusi ekspor naik dua kali lipat dari produksi teh selama setahun.

Anak usaha Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) ini menargetkan produksi teh tahun ini naik mencapai 7.000 ton naik dari 5.000 ton pada tahun 2014 lalu.

Nah dari total produksi teh tersebut, 30% produksinya akan di jual ke pasar ekspor. Jumlah ini naik dua kali lipat dari sebelumnya sebesar 15%. Sisanya sebanyak 70% teh akan dijual di pasar dalam negeri.

Budaya minum teh dunia membuat peluang ekspor teh Indonesia terbuka lebar. Hal ini tercermin dari kerjasama yang akan dilakukan Mitra Kerinci. Setelah Taiwan, menyusul dua negara lain yakni Belanda dan Prancis yang berencana membeli teh dari Mitra Kerinci.

"Kami ingin perkenalkan edukasi minum teh cara Indonesia dengan penjualan produk teh Mitra Kerinci. Selama ini yang dikenal cara minum teh berasal Jepang. Padahal teh Indonesia juga juara dalam aroma dan cara yang khas dalam penyajiannya ," kata Agung Murdanoto, Direktur Utama Mitra Kerinci pada Selasa (17/3).

Agung menjelaskan teh asli Indonesia memiliki kekuatan dan inner quality dalam hal rasa, seduhan dan warna. Keunggulan ini tidak dimiliki negara penghasil teh di dunia. Sementara teh dari kebun Mitra Kerinci diklaim Agung memiliki kekuatan dalam rasa tanin yang tinggi.

Dalam upaya menaikkan ekspor, Mitra Kerinci pada awal bulan ini melepas produk terbarunya yakni teh premium dengan merek Bhumi. PT Angkasa Pura Retail akan menjadi outlet penjualan dari Teh Bhumi.

Agung bercerita, pihaknya akan menggandeng BUMN lain untuk memperkenalkan teh Indonesia yang diproduksi Mitra Kerinci.

Perusahaan berencana bekerja sama dengan PT Garuda Indonesia, Hotel milik pemerintah, Perum Pelni dan Perum Kerata Api Indonesia (KAI) untuk bisa memasarkan produk teh dari Mitra Kerinci. Setahun ini, Mitra Kerinci menargetkan penjualan Teh Bhumi sebanyak 1 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto