KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan sukuk tabungan seri ST007 resmi ditutup pada Rabu (25/11). Namun, jumlah pasti penjualan ST007 belum dapat dapat dipublikasikan. Pemerintah masih melakukan rekonsiliasi data dari 31 mitra distribusi penjual ST007. Kendati demikian, jika merujuk laman Investree pada Rabu pagi, penjualan ST007 sudah berhasil melewati Rp 5,2 triliun. Perolehan tersebut jauh melebihi target semula yang ditetapkan pemerintah yang sebesar Rp 2 triliun. Selama masa penawaran tersebut, Maybank Indonesia selaku salah satu mitra distribusi mengungkapkan penjualan ST007 berhasil mencapai Rp 64,7 miliar. Head of Global Market and Corporate Treasury Maybank I Made Budhi Purnama mengatakan, jumlah tersebut berasal dari 205 investor.
“Dari segi pembelinya, masih didominasi oleh wiraswasta dan kemudian karyawan swasta. Sementara generasi yang mendominasi datang dari kelompok milenial. Maybank sendiri mencatatkan ada kenaikan 25% investor baru pada penjualan ST007,” terang Made kepada Kontan.co.id, Kamis (26/11). Baca Juga: Penjualan sukuk tabungan ST007 berhasil tembus angka Rp 5 triliun Sementara itu, mitra distribusi ST007 lainya, Bank Negara Indonesia (BNI) tercatat berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 660 miliar dari penjualan ST007. Deputy General Manager Divisi Health Management BNI Widi Hantono mengatakan, penjualan tersebut jauh melebihi dari target BNI yang hanya Rp 250 miliar. “Sementara untuk jumlah investor, di BNI mencatatkan terdapat sebanyak 1.613 SID investor. Adapun untuk investor yang melakukan pemesanan tersebut, 24% di antaranya merupakan investor yang sebelumnya belum pernah melakukan pemesanan SBN di BNI,” kata Widi. Widi mengungkapkan, pada tahun ini penjualan obligasi ritel berhasil mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Menurutnya, pada tahun depan tren serupa masih akan berlanjut. Dalam kondisi pasar masih dipengaruhi oleh isu pandemi, kebutuhan akan instrumen aman seperti obligasi negara masih akan tinggi. Baca Juga: Masa penawaran akan tutup hari ini, penjualan sukuk ST007 mencapai Rp 5,18 triliun