Mitra Pack (PTMP) Siapkan Inovasi Pengemasan di Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan industri dan teknologi manufaktur saat ini bergerak makin cepat. Digitalisasi yang cepat di sektor manufaktur membuat PT Mitra Pack Tbk (PTMP) mencoba menjawab tantangan tersebut.

PTMP adalah perusahaan distributor resmi & penyewaan barang-barang industri pengemasan. Mitra Pack menyediakan kebutuhan industri atas solusi printing dan packaging yang inovatif.

Direktur Pemasaran Mitra Pack Cindy Kusuma mengatakan, PTMP melihat adanya tren kenaikan akan kebutuhan rental mesin pada saat ini, khususnya dengan mulai banyaknya UMKM yang mulai tumbuh.


“Kami menyediakan berbagai macam mesin dan sistem software. Tim kami juga siap membantu 24 jam jika ada kendala pada lini produksi pelanggan,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (7/7).

Baca Juga: Ini Jurus Mitra Pack (PTMP) yang Incar Kinerja Naik 15% di Tahun 2023

Cindy mengatakan, pelanggan PTMP terdiri dari beberapa sektor industri, baik dari skala kecil, menengah, skala besar sampai ke perusahaan multinasional.

Untuk lini bisnisnya, sebanyak 70% dari sektor makanan dan minuman, 20% dari sektor farmasi, 5% dari sektor kosmetik dan personal care, serta 5% lainnya dari stationery, supermarket dan e-commerce.

PTMP memiliki tujuan jangka panjang kami untuk menambahkan produk-produk mesin maupun sistem software yang bertujuan untuk membantu memaksimalkan kebutuhan di lini produksi pelanggan kami. 

“Kami juga akan bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri untuk membuat sistem yang lebih efisien dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan akan peraturan pangan yang berlaku, khususnya yang akan ekspor produk mereka,” papar dia.

Baca Juga: Mitra Pack (PTMP) Absen Bagikan Dividen

Cindy menuturkan, PTMP bermula dari perusahaan keluarga. Namun, akibat adanya digitalisasi yang sangat cepat, maka generasi baru perusahaan berusaha membawa perubahan, baik secara internal maupun di industri manufaktur domestik. 

PTMP mempunyai visi untuk menjadi one-stop solution center untuk berbagai mesin produksi dan pengemasan yang inovatif, agar bisa membantu menyatukan lini produksi, logistik, distribusi, dan brand protection

Menurut Cindy, pihaknya percaya Revolusi Industri 4.0 dapat membawa keuntungan untuk memaksimalkan efisiensi dan produktivitas, sembari meminimalisasi biaya, waktu tunggu dan produk yang terbuang. 

“Hal terpenting adalah akuntabilitas dan transparansi untuk seluruh stakeholders perusahaan, baik supplier, maupun customer. Maka dari itu, kami memutuskan untuk go public di Bursa Efek Indonesia (BEI),” ujarnya.

Baca Juga: Resmi Melantai di Bursa, Mitra Pack (PTMP) Siap Ekspansi Pada 2023

PTMP resmi melantai di BEI pada Senin (6/3). Saham PTMP bertengger di level Rp 95 per saham hingga akhir perdagangan Jumat (7/7). 

Mengacu data BEI, penawaran umum perdana PTMP mencatatkan kelebihan permintaan alias oversubscribed sebesar 6,5 kali. Total pesanan PTMP mencapai 5,19 miliar saham.

Dalam penawaran umum perdana saham alias IPO, Mitra Pack melepas sebanyak 800 juta saham baru. Nilai itu mewakili 25,24% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

PTMP memasang harga penawaran sebesar Rp 120 per saham. Artinya, PTMP meraup dana segar sebanyak Rp 96 miliar saat IPO.

Baca Juga: Segera IPO, Mitra Pack (PTMP) Pasang Harga IPO Rp 120 Per Saham

Cindy mengatakan, pihaknya masih akan berusaha untuk mengembangkan bisnis, sehingga juga dapat menguntungkan para investor. 

“Kami telah menambahkan produk baru dan juga mengembangkan produk lokal sebagai salah satu alternatif untuk industri manufaktur. Kami berharap adanya kenaikan jumlah pelanggan yang signifikan,” paparnya.

Di tahun 2023, PTMP menargetkan kenaikan laba 15% dan target kenaikan omzet di 20%. Sebagai gambaran, pendapatan dan laba PTMP tercatat sebesar Rp 136,03 miliar dan Rp 11,47 miliar pada tahun 2022.

Cindy mengatakan, ada beberapa strategi yang akan dilakukan untuk mencapai target tersebut. Pertama, penambahan produk baru dalam portofolio yang sudah diimplementasikan. PTMP akan kembali menambahkan produk pelengkap untuk solusi kebutuhan dasar pelanggan. 

“Dengan penambahan complementary products, kami menambahkan value added sales kepada pelanggan kami,” tutur dia.

Baca Juga: Intip Jurus Mitra Pack (PTMP) Mendorong Kinerja pada Tahun Ini

Kedua, mulai memasuki implementasi penjualan lewat software systems integrated solutions, selain menambah hardware machines. Menurut Cindy, implementasi software systems tersebut sudah mulai disadari banyak pelanggan. 

“Sebab, fitur itu membantu proses produksi, hal ini bisa dilihat pada naiknya kebutuhan software pada sebagian besar industri,” paparnya.

Ketiga, implementasi skema rental. Skema ini lebih mampu untuk menjangkau banyak pasar baru, mulai dari industri UMKM sampai perusahaan multinasional. Keempat, akuisisi pelanggan-pelanggan baru, terutama di sektor farmasi, makanan & minuman, serta personal care.

Baca Juga: Bakal Ekspansif Pasca IPO, Mitra Pack (PTMP) Bidik Pendapatan Tumbuh 30%

“Kami juga mulai berpartisipasi dalam Pameran Packaging (Allpack) dan mengadakan seminar terkait solusi yang bisa ditawarkan oleh Mitra Pack kepada para customer dan prospek (calon pelanggan),” tutur Cindy.

Dari sisi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex), untuk tahun ini dibersihkan sebanyak 8% dari laba kotor. Sebagian besar rencana capex ini digunakan untuk pembelian mesin-mesin baru serta aset operasional.

Per Maret 2023, PTMP membukukan pendapatan Rp 32,7 miliar, turun 4,3% YoY dari Rp 34,17 miliar pada kuartal I-2022. Namun, PTMP mampu menekan beban menjadi Rp 21,36 miliar dari sebelumnya Rp 23,42 miliar.

PTMP membukukan laba bruto Rp 11,34 miliar per Maret 2023, naik dari Rp 10,74 miliar pada periode yang sama tahun 2022. Laba PTMP meningkat menjadi Rp 2,92 miliar dari sebelumnya Rp 2,04 miliar.

Baca Juga: Bakal Ekspansif Pasca IPO, Mitra Pack (PTMP) Bidik Pendapatan Tumbuh 30%

Di tahun 2023, PTMP masih melihat banyak peluang untuk industri food and beverages. Industri tersebut diprediksi akan tumbuh sebesar double digit setiap tahunnya, terutama pada makanan dan minuman dalam kemasan.

“Hal tersebut diharapkan bisa menjadi sentimen positif pada pertumbuhan penjualan PTMP,” ungkap dia.

Tren peningkatan belanja online juga akan meningkatkan kebutuhan central-logistic (fulfillment center) beserta kemasannya. Hal ini akan berdampak positif bagi potensi permintaan produk portofolio shrink packaging dan protective packaging.

Akibat hal tersebut, PTMP pun sudah berpartner dengan e-commerce lokal, sehingga secara langsung dapat membantu UMKM meningkatkan produksi dan distribusi.

“Tahun ini kami melihat mulai banyak permintaan dari industri kosmetik. Kami menawarkan beberapa solusi untuk mereka, seperti coding & marking, sistem kemasan shrink, dan sistem sealing untuk carton box,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati