Mitra pengemudi Grab bakal demo saat Asian Games



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan terhadap penyedia jasa ride hailing Grab belum berhenti. Tekanan kini kembali datang dari para mitra pengemudi. Bahkan, mereka bakal menggelar aksi demostrasi saat acara pembukaan Asian Games.

Rencana itu disampaikan Anggota Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono. Pihaknya berencana menggelar demo setelah diketahui Grab menjadi Prestige Sponsor di perhelatan bergensi tersebut.

Pernyataan mitra pengemudi mengenai aplikator transpotasi online internasional yang mendapatkan keuntungan dari keringat dan kerja keras pengemudi ojek online Indonesia itu sudah jelas.


"Saya yakin pemerintah sudah paham konteks aplikator yang menjadi sponsorship Asian Games itu adalah Grab, mereka seharusnya tidak boleh mengabaikan kami selaku stakeholder,” jelas Igun dalam keterangan tertulis, Rabu (18/7).

Dia berharap, melalui aksi itu dapat menarik perhatian pemerintah selaku regulator untuk menindaklanjuti pembahasan aturan mengenai kendaraan roda dua sebagai moda transportasi publik dan ketentuan tarif ojek online.

”Pembahasannya berlarut-larut. Keringat dan kerja keras kami tersedot oleh perusahaan kapitalis internasional seperti GRAB. Jadi aksi kami itu ingin membuka mata dan hati nurani pemerintah untuk memperhatikan nasib ojek online,” tutur Igun.

Garda menilai Grab terkesan sekadar mengeksploitasi SDM Indonesia. Untuk menyamakan persepsi, Igun menjelaskan seluruh pengemudi ojek online ingin melakukan aksi simpatik dan melakukan langkah persuasif untuk mendiskusikan payung hukum dan tarif ojek online.

Penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang, menurut Igun, merupakan momentum yang tepat untuk menyuarakan pendapat pengemudi ojek online. Garda berharap pembahasan tentang hal itu menemui titik terang sebelum pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018.

”Semoga dalam 30 hari ke depan ada dialog dan diskusi yang menghasilkan solusi. Saya tegaskan, rencana aksi kami itu sifatnya bukan untuk mengganggu penyelenggaraan Asian Games, kami melakukan aksi simpatik yang menyuarakan kesejahteraan ojek online,” paparnya.

Lebih lanjut, Igun menduga, tingkat kesejahteraan para mitra terancam karena terjadinya perang tariff yang cenderung jual rugi (predatory pricing) seperti dilakukan GRAB.

”Kami menyesalkan terjadinya predatory pricing. Untuk itu, kami melakukan langkah persuasif yang berdialog dengan kedua perusahaan aplikator , Kementerian Perhubungan, DPR, dan berdialog dengan Presiden Joko Widodo,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto