KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kericuhan dalam internal GRAB masih kerap terjadi. Teranyar, aspirasi yang kurang tersampaikan dengan baik membuat Komunitas mitra pengemudi taksi dan ojek online yang tergabung dalam aksi Gerakan Hantam Aplikator Nakal (Gerhana) meradang. Humas Aksi Dedi Hariyonti, meminta pemerintah mengusir dan menutup GRAB karena sejauh ini dianggap sekadar janji. Tidak memenuhi permintaan para mitra terkait kesejahteraan karena faktanya penetapan tarif masih rendah. ”Kami meminta pemerintah hadirkan aplikator yang professional, adil, transparan dan menyejahterakan semua pihak," tegas Dedi dalam keterangan tertulis, Rabu (12/9).
Mitra pengemudi kembali memprotes Grab
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kericuhan dalam internal GRAB masih kerap terjadi. Teranyar, aspirasi yang kurang tersampaikan dengan baik membuat Komunitas mitra pengemudi taksi dan ojek online yang tergabung dalam aksi Gerakan Hantam Aplikator Nakal (Gerhana) meradang. Humas Aksi Dedi Hariyonti, meminta pemerintah mengusir dan menutup GRAB karena sejauh ini dianggap sekadar janji. Tidak memenuhi permintaan para mitra terkait kesejahteraan karena faktanya penetapan tarif masih rendah. ”Kami meminta pemerintah hadirkan aplikator yang professional, adil, transparan dan menyejahterakan semua pihak," tegas Dedi dalam keterangan tertulis, Rabu (12/9).