Mitra pengemudi ojek online inginkan tarif batas bawah Rp 2.000 per kilometer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) berharap adanya kenaikan tarif ojek online. Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono menjelaskan, pihak mitra pengemudi sejak melakukan aksi ke jalan yang ditujukan ke aplikator yakni Go-jek dan Grab Bike berharap aplikator menyesuaikan harga. 

“Waktu itu kita minta Rp 2.500 per kilometer (km)-Rp 3.000 per km,” katanya, Kamis (10/1). Namun, saat ini rata-rata tarif ojek online sebut Igun berada dikisaran Rp 1.200 per km-Rp 1.600 per km.

Perubahan tarif itu bergantung pada situasi tertentu dan waktu tertentu. Pada waktu sibuk seperti pukul 17.00 di mana karyawan umumnya pulang kerja, tarif ojek online cenderung lebih mahal. Saat ini aliansi mitra pengemudi ojek online telah membentuk tim yang bakal ikut terlibat dalam pembentukan peraturan menteri soal ojek online.


Hari ini, Kamis (10/1) Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melakukan focus group discussion (FGD) terkait rencana pembentukan peraturan menteri terkait ojek online. Pertemuan itu diinisiasi salah satunya oleh Garda. Terdapat empat poin utama yang jadi fokus pembahasan dalam FGD tersebut yakni soal tarif, suspensi, keselamatan, dan kemitraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .