Mitra Pinasthika (MPMX) Ekspansi Bisnis ke Ekosistem Kendaraan Listrik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mengumumkan rencana ekspansi ke ekosistem bisnis kendaraan listrik alias electric vehicle (EV). Dalam aksi ini, MPMX dan anak usahanya, PT Mitra Pinasthika Mulia (Mulia) akan menambah kegiatan usaha.

Mengacu keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (22/4) malam, MPMX dan Mulia akan menambah enam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Meliputi reparasi baterai dan akumulator listrik, penjualan tenaga listrik, aktivitas penunjang tenaga listrik lainnya, distribusi dan penjualan tenaga listrik, pengumpulan limbah berbahaya, serta aktivitas penyimpanan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

Dengan begitu, MPMX dan Mulia akan menjalankan usaha tambahan berupa EV charging station, EV swapping battery station, reparasi baterai EV, pengumpulan baterai EV dan aktivitas penunjang lainnya. Sehingga MPMX dan Mulia akan mendapatkan tambahan pendapatan atas kegiatan usaha tersebut.


"MPMX dan Mulia akan memperluas segmen usaha yang menawarkan produk-produk elektrik yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, dengan tujuan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," tulis manajemen MPMX.

Baca Juga: Meski Pendapatan Naik, Laba Mitra Pinasthika (MPMX) Turun di 2023 Lalu

MPMX dan Mulia akan menggunakan sumber daya dan tenaga kerja yang ada pada perusahaan. Selanjutnya akan memonitor dan meninjau kembali untuk menambah stasiun swapping dan charging apabila dirasa perlu, serta segala sumber daya dan tenaga kerja tambahan yang dibutuhkan untuk mendukung berjalannya kegiatan usaha.

MPMX pun sudah melakukan studi kelayakan atas rencana ekspansi ini. MPMX selanjutnya akan meminta persetujuan para pemegang sahamnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang dijadwalkan akan berlangsung pada 29 Mei 2024.

Sekadar mengingatkan, pada tahun 2023 lalu emiten yang terafiliasi dengan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) ini meraup pendapatan neto senilai Rp 13,86 triliun, atau tumbuh 8,8% secara tahunan atau year on year (YoY).

MPMX meraih laba bersih sebesar Rp 525,62 miliar pada tahun 2023, turun 20,56% secara YoY. Group Chief Executive Officer MPMX, Suwito Mawarwati mengungkapkan penurunan laba bersih tahun 2023 terutama disebabkan oleh laba divestasi saham MPMRent melalui kemitraan strategis dengan Carro yang terjadi pada 2022.

Baca Juga: Mitra Pinasthika (MPMX) Raih Laba Bersih Rp 525,6 Miliar di 2023

Faktor lainnya adalah imbas perubahan selisih kurs. Jika menghitung di luar efek kurs dan divestasi saham MPMRent, MPMX meraih laba bersih setelah pajak inti atau Net Profit After Tax (NPAT) core sebesar Rp 534,80 miliar pada 2023, atau turun tipis 1,22% dibandingkan capaian tahun 2022.

Secara bisnis, Suwito mengatakan kinerja MPMX tetap stabil didorong oleh keunggulan operasional dan inisiatif strategis, tercermin dari pertumbuhan pendapatan. Pada tahun 2024, MPMX akan melanjutkan inovasi untuk menciptakan produk yang relevan dengan tren pasar.

MPMX juga mencari peluang untuk melengkapi ekosistem otomotif dengan menjajaki peluang bisnis hilir melalui merger dan akuisisi (M&A) yang potensial. "Kami optimistis pada tahun 2024 dapat melanjutkan capaian kinerja yang positif dengan mempertahankan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan," ungkap Suwito dalam keterangan tertulis, belum lama ini.

Dari sisi pergerakan saham, MPMX mengalami penguatan pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa (23/4). Hingga pukul 11:18 WIB, harga MPMX naik 1% ke level Rp 1.010 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati