Mitra Pinasthika (MPMX) Masih Kejar Pertumbuhan Pendapatan 15% hingga Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) masih akan berupaya memenuhi target bisnis yang dibidik di tahun ini. Meski sempat mendapati kendala short supply kendaraan bermotor, perseroan tetap teguh ingin mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 15% sampai penghujung tahun nanti. 

Natalia Lusnita, GM Corporate Communication & Sustainability MPMX menyampaikan bahwa pada pertengahan tahun 2022 pihaknya mengalami short supply kendaraan bermotor. Kondisi ini mulai mengalami perbaikan pada kuartal ketiga yang juga didukung dengan meningkatnya permintaan dan pendapatan dari seluruh segmen bisnis MPMX. 

"Kinerja perseroan juga ditunjang oleh pertumbuhan pendapatan di segmen bisnis asuransi dan kinerja entitas asosiasi kami," ujar Natalia, kepada Kontan.co.id, Selasa (1/11). 


Sebagai informasi, sejak Mei 2022 Perseroan menjalin kemitraan dengan CARRO dan divestasi kepemilikan saham 50% dari MPMRent, maka MPMRent kini menjadi Entitas Asosiasi. Hal ini membuat laporan keuangan MPMRent sudah tidak lagi dikonsolidasi dengan laporan grup MPMX, sehingga MPMX hanya akan meng-absorb 50% dari keuntungan laba bersih setelah pajak (NPAT) MPMRent. 

Baca Juga: Rugi Bersih Lippo Karawaci (LPKR) Membengkak di September 2022

Menurut Natalia, bisnis rental kendaraan MPMX yang dijalankan oleh MPMRent mencatatkan pertumbuhan yang kuat hingga kuartal III, dengan peningkatan pendapatan bersih sebesar 13% secara tahunan menjadi Rp 875 miliar.

Capaian ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain volume armada sewa mobil yang lebih tinggi serta peningkatan volume dan harga jual rata-rata penjualan mobil bekas dan bisnis jasa pengemudi. 

"Keduanya menghasilkan peningkatan laba kotor yang signifikan sebesar 32% menjadi Rp 244 miliar dan peningkatan margin laba kotor dari 24% menjadi 28% di kuartal III-2022. Kami cukup optimis hingga akhir tahun kinerja MPMRent akan terus mengalami peningkatan," tuturnya. 

Dia melanjutkan, dari sisi utilisasi armada, MPMRent mencatat tingkat utilisasi sebesar 94%. Capaian tersebut juga diiringi dengan strategi revitalisasi 8 cabang dan 9 service point, sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan.

Di samping itu, untuk melancarkan bisnis di sisa tahun ini, MPMX juga secara konsisten memastikan cost leadership, peningkatan produktivitas dan pertumbuhan positif arus kas operasional diimplementasikan secara terus menerus di seluruh lini bisnis untuk menghasilkan dampak yang lebih tinggi terhadap ekosistem bisnis.

Baca Juga: Moncer! Pakuwon Jati (PWON) Cetak Laba Bersih Rp 1,19 triliun Per Kuartal III 2022

Perseroan juga akan terus aktif untuk mengembangkan bisnis yang didukung oleh transformasi digital dan tetap mencari bisnis baru yang dapat bersinergi dengan ekosistem yang ada. "Sehingga dapat terus memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan," tambahnya. 

Hingga September 2022, MPMX tercatat meraup pendapatan sebesar Rp 8,56 triliun. Realisasi ini turun tipis 2,80% dari semula Rp 8,81 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dari sisi bottom line, perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 456,67 miliar, lebih tinggi dari laba bersih per kuartal III-2021 yang senilai Rp 370,49 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi