KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Finance atau dikenal dengan MPM Finance menerbitkan
medium term notes (MTN) sebesar Rp 300 miliar secara bertahap dalam jangka waktu tiga tahun. CEO MPM Finance Johny Kandano menjelaskan bahwa dana penerbitan surat utang itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja mulai dari pembiayaan dan pengembangan bisnis perusahaan, baik untuk produk pembiayaan mobil, motor maupun alat berat.
Baca Juga: MPM Finance menerbitkan MTN Rp 150 miliar “100% kami gunakan untuk modal kerja perusahaan. Kami melihat pendanaan ini untuk produk pembiayaan mana saja yang bisa membuat perusahaan lebih untung,” kata Johny di Jakarta, Jumat (9/8). Penerbitan surat utang jangka menengah ini dilakukan dalam dua seri yaitu MTN seri A senilai Rp 150 miliar yang diterbitkan pada tanggal 12 Juli 2019. Sementara MTN seri B sebesar Rp 150 miliar dan diterbitkan pada tanggal 9 Agustus 2019. PT BNI Sekuritas bertindak sebagai
arranger untuk penerbitan MTN ini. Adapun dua seri MTN tersebut dibeli oleh investor asal Jepang yaitu PT Sompo Insurance Indonesia. Awalnya MPM Finance meminta Sompo Insurance memberikan dalam jumlah melebihi Rp 300 miliar tapi mereka punya kapasitas dan batas pendanaan sendiri.
Baca Juga: Simak rekomendasi analis untuk saham pembagi dividen pekan depan Sampai saat ini porsi pendanaan MPM Finance masih didominasi pinjaman bank dan obligasi, sisanya dari MTN. Ini merupakan penerbitan MTN yang kedua kali dan sengaja dilakukan di pertengahan tahun setelah perusahaan melunasi surat utang sebelumnya dan mendapatkan bunga yang pas. “Kami memang memundurkan penerbitan di bulan Juli dan Agustus 2019 karena perusahaan punya kapasitas membayar kewajiban untuk menunjukkan
Good Corporate Governance (GCG). Kami bayar dulu baru ambil lagi MTN,” jelasnya.
Penerbitan MTN kali ini tidak menemui kesulitan berarti meskipun harus mendapatkan izin dari pasar modal dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selama perusahaan pandai mengelola kondisi likuiditas secara tepat. “Saya rasa semua baik. Kami melihat orang Bursa Efek Indonesia (BEI) datang ke sini untuk melihat bagaimana perusahaan beroperasi dan melakukan survei. Ternyata oke dan tidak ada masalah karena kami mengoperasikan dengan cara berbeda dari multifinance lain,” pungkasnya.
Baca Juga: MPM Finance kantongi pinjaman sindikasi asing sebesar US$ 250 juta Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli